Assalamualaikum wr.wb
berjumpa lagi dengan blog saya yang sederhana ini. Sekarang saya akan mebagikan sedikit artikel yang harapannya bisa memberi pengetahuan sedikit kepada anda semua...
Oke tanpa panjang lebar kita langsung ketopik saja...
Apa sih itu Semiotika,Semiotika Negativa dan apa itu Semiotika Media???....Untuk penjelasan lengkapnya,mari baca ulasan berikut.
A.Pengertian
Semiotika atau ilmu ketandaan (juga disebut studi semiotik dan dalam tradisi Saussurean disebut semiologi) adalah studi tentang makna keputusan. Ini termasuk studi tentang tanda-tanda dan proses tanda (semiosis), indikasi, penunjukan, kemiripan, analogi, metafora, simbolisme, makna, dan komunikasi.
B.Latar Belakang
Semiotika merupakan suatu pemikiran mendasar yang harus dikuasai dalam bidang Desain Komunikasi Visual. Desain komunikasi Visual berelasi dan berkaitan terhadap sebuah ilmu yang mempelajari fungsi dari simbol dan tanda sebagai bagian dari kehidupan sosial yang biasa disebut dengan semiology karena pada saat kita bermain dengan bahsa visual maka kita harus mengerti cara bermain dengan tanda dan symbol, cara pembentukkan dari membangun persepsi dalam bentuk essai visual adalah hal yang sangat mendasar bagi dunia Desain Komunikasi Visual.
C.Tujuan
Agar mengerti makna dan tanda.
D.Pembahasan
A. Semiotika
Istilah semiotika, berasal dari bahasa Yunani σημειωτικός sēmeiōtikos, "tanda-tanda jeli" (dari σημεῖον sēmeion, "tanda, cap") dan pertama kali digunakan dalam bahasa Inggris oleh Henry Stubbesdalam arti yang sangat tepat untuk menunjukkan cabang ilmu kedokteran yang berkaitan dengan interpretasi dari tanda-tanda.
Konsep dasar
Tanda,yaitu stimulus yang menandakan atau menunjukkan beberapa kondisi lain. Contonya ketika kita melihat asap, berarti itu menandakan adanya api.
Simbol,yaitu menandakan tanda yang kompleks dengan banyak arti,termasuk arti yang sangat khusus. contohnya burrung merpati melambangkan tanda perdamaian.
Semiotika (biasa disebut juga studi semiotik dan dalam tradisi Saussurean disebut semiologi) adalah studi tentang makna keputusan. Ini termasuk studi tentang tanda-tanda dan proses tanda (semiosis), indikasi, penunjukan, kemiripan, analogi, metafora, simbolisme, makna, dan komunikasi. Semiotika berkaitan erat dengan bidang linguistik, yang untuk sebagian, mempelajari struktur dan makna bahasa yang lebih spesifik. Namun, berbeda dari linguistik, semiotika juga mempelajari sistem-sistem tanda non-linguistik.
Semiotika dibagi menjadi tiga cabang,yaitu:
Semantik: hubungan antara tanda dan hal-hal yang mereka lihat; denotata mereka, atau makna
Sintaksis: hubungan antara tanda-tanda dalam struktur formal
Pragmatik: hubungan antara tanda dan tanda-menggunakan agen
Ahli semiotik mengklasifikasikan tanda-tanda atau sistem-sistem tanda dalam kaitannya dengan cara mereka ditransmisikan (lihat modalitas). Proses membawa makna tergantung pada penggunaan kode yang mungkin berupa suara individu atau surat-surat yang manusia gunakan untuk membentuk kata-kata, gerakan tubuh mereka yang dilakukan untuk menunjukkan sikap atau emosi, atau bahkan sesuatu yang umum berupa pakaian yang mereka kenakan.
Definisi dari istilah "semiotik" sebagai studi tentang kegunaan yang diperlukan dari tanda-tanda juga memiliki efek pembeda disiplin ilmu dari linguistik sebagai studi fitur kontingen tentang bahasa dunia yang terjadi dan diperoleh dalam perjalanan evolusi mereka.
Berbicara konsep tanda, maka tidak bisa dilepaskan dengan konsep makna. Semua model makna memiliki bentuk yang luas dan mirip.Masing-masing memperhatikan tiga unsur yang mesti ada dalam setiap studi tentang makna, antara lain (a) tanda, (b) acuan tanda, dan (c) pengguna tanda.
Dasar-dasar semiotika diletakkan oleh dua tokoh berbeda, yaitu Charles Sanders Peirce berkebangsaan Amerika Serikat dan Ferdinand de Saussure berkebangsaan Swedia.
Kedua tokoh tersebut mengembangkan semiotika ini secara terpisah dan tak mengenal satu sama lain dengan disiplin ilmu yang berbeda. Peirce merupakan tokoh yang concern pada ilmu filsafat, sedangkan Saussure di bidang linguistik.
Saussure menyebut ilmu ini dengan istilah semiologi (semiology). Menurut Saussure (dalam Tinarbuko, 2008) semiologi didasarkan pada anggapan bahwa selama perbuatan dan tingkah laku manusia membawa makna atau selama berfungsi sebagai tanda, harus ada di belakangnya sistem pembedaan dan konvensi yang memungkinkan makna itu. Di mana ada tanda di sana ada sistem.
Peirce menyebutkan kajian ini dengan istilah semiotika. Bagi Peirce yang ahli filsafat dan logika, penalaran manusia senantiasa dilakukan lewat tanda. Artinya, manusia hanya dapat bernalar lewat tanda.
Dalam pikirannya, logika sama dengan semiotika dan semiotika dapat diterapkan pada segala macam tanda. Dalam perkembangan selanjutnya, istilah semiotika lebih popular daripada semiologi.
B. Semiotika Negativa
Dalam Semiotika Negativa, tanda dipahami bukan sekedar dari apa yang ada (kenyataan), namun tanda dipahami dari benda itu sendiri sekaligus apa yang ada dibalik dari benda itu (after the fact).
Semiotika, Bahasa dan Karya Sastra
Peranan semiotika dalam mengungkap tanda-tanda dari kebudayaan manusia sangat besar. Semiotika mampu memberikan interpretasi yang sangat penting bagi perkembangan suatu kebudayaan masyarakat. Produk budaya modern yang sangat nyata dan penuh dengan tanda-tanda sosial adalah karya sastra. Karya sastra merupakan cerminan dari masyarakatnya, oleh karena itu karya sastra memiliki makna simbolis yang perlu diungkap dengan model semiotika. Sebagai karya yang bermediakan bahasa, karya sastra memiliki bahasa yang sangat berbeda dengan bahasa yang lazim digunakan dalam kehidupan sehari-hari maupun karya ilmiah. Bahasa dalam sastra menggunakan gaya bahasa tersendiri.
Sistem tanda dalam semiotika
Tanda dapat ditemukan dalam ekpresi yang terungkap dalam aktivitas manusia. Dari aktivitas komunikasi manusia akan terdapat perbedaan (kejanggalan). Perbedaan dalam suatu proses komunikasi inilah yang disebut tanda. Dengan demikian, suatu sistem tanda dapat menghasilkan makna karena prisip perbedaan (difference). Dengan demikian makna suatu tanda bukanlah terjadi secara alamiah melainkan dihasilkan dari lewat sistem tanda yang dipakai dalam kelompok orang tertentu
C. Semiotika Media
Metode semiotika Media ditandai adanya prosedur penelitian utama: 1. Panelitian sejarah. Pertamatama sistem makna harus ditinjau secara historis. Alasan untuk melakukan hal ini cukup jelasuntuk mendapatkan pemahaman yang benar tentang makna sesuatu, maka perlu diketahui bagaimana hal itu muncul. Pada setiap pembahasan di setiap bab selalu ada informasi tentang masalah historis yang terkait dengan asal-usul dan evolusi medium tertentu. Selain itu, pelbagai produk dan genre yang dihasilkannya dalam perjalanan waktu. 2. Interpretasi. Tujuan penelitian semiotika adalah untuk menjelaskan makna hubungan X = Y. X adalah sesuatu yang ada secara material. Itu bisa berupa kata, novel. Acara televisi, atau artefak manusia lainnya. Y adalah makna artefak ini dalam semua dimensinya (pribadi, sosial, historis). Termasuk di dalam upaya penggambaran semua makna yang terdapat dalam Y adalah seluruh dan substansi dari metode-metode semiotika. Langkah ini pada umumnya disebut sebagai “interpretasi”.
E.Kesimpulan
Semiotika adalah ilmu yang paling mendasar pada pada pembelajaran di program keahlian Multimedia. Sebenarnya semiotika bukan hanya ada pada pelajaran multimedia saja, didalam kehidupan kita sehari-hari saja sebenarnya banyak semiotika yang kita jumpai.
F.Referensi
http://www.slideshare.net/mankoma2012/teori-semiotika-media
http://wajirannet.blogspot.co.id/2008/01/semiotika-negativa-st-sunardi.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Semiotika
Sekian dulu postingan saya kali ini. Insya allah besok saya akan memberikan artikel-artikel lainnya yang tidak kalah menarik untuk dibaca...
Mudah-mudahan bermanfaat bagi anda semua,
Wassalamualaikum wr.wb
0 Response to "SEMIOTIKA | APA ITU SEMIOTIKA ?"
Post a Comment