RADIO | TEKNIK PENYIARAN RADIO 1


   Assalamualaikum wr.wb 
 Pada kesempatan kali ini saya akan membagikan lanjutan dari artikel sebelumnya  yaitu Produksi Penyiaran Radio 

  Membicarakan tentang penyiaran radio, pasti didalam benak kita hanyalah berbicara di studio dan kemudian akan di pancarkan melalui pemancar gelombang radio dan hanya didengarkan saja. Namun faktanya bukan hanya itu saja. Maka dari itu artikel ini saya bagikan.

A.Pengertian
   Penyiaran radio adalah kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan/atau sarana transmisi di darat, di laut atau di antariksa dengan menggunakan spektrum frekuensi radio (sinyal radio) yang berbentuk gelombang elektromagnetik yang merambat melalui udara, kabel dan atau media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersama oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran.
 Fungsi siaran radio adalah menyampaikan informasi dari stasiun pemancar ke seluruh stasiun penerima dengan transmisi tanpa kabel (wireless). 

B.Latar Belakang
Keberadaan radio berawal dari penemuan James C. Maxwell mengenai teori gelombang elektromagnet yang kemudian direalisasikan oleh Henrich Hertz pada 1887. Kemudian Marconi menemukan metode transmisi suara tanpa kabel dan dilanjutkan dengan penyempurnaan eksperimen tentang berbagai susunan transmisi tanpa kabel oleh Nicola Tesla. Kemudian David Sarnoff mengemukakan ide tentang bagaimana jika stasiun penerima dibuat secara massal sehingga dapat dijadikan sebagai peralatan rumah tangga seperti halnya piano atau phonograph yang dapat menghadirkan musik ke dalam rumah secara wireless.

C.Maksud & Tujuan
Agar dalam penyampaian informasi, anda semua diharapkan mampu menyerap dan menganalisis teknik-teknik serta tata urutan yang ada dalam produksi penyiaran.

D.Pembahasan 
-Teknik Penyiaran Radio-
1. Siaran Langsung
   Siaran langsung atau Live adalah siaran yang proses produksi sampai dengan pemancaran dilakukan pada saat itu juga (real time). Contoh : upacara peringatan kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus, siaran pandangan mata pertandingan sepakbola Indonesia vs Arab Saudi, siaran langsung panggung
musik dari Ancol dengan bintang terkenal, dsb. Siaran langsung dapat diselenggarakan di dalam studio atau di luar studio, tergantung dari acara yang akan disiarkan secara langsung tersebut berada di mana. Misalnya acara tersebut adalah upacara pengibaran bendera tgl 17 Agustus yang diadakan di halaman istana negara, maka crew radio akan memasang studio mini di sana. Artinya peralatan audio yang dibutuhkan dibawa di istana negara termasuk pesawat pemancar untuk mengirim sinyal acara ke stasiun induk untuk disebarluaskan ke seluruh wilayah jangkauan pemancar.

   Pada siaran langsung peralatan yang dibawa minimal adalah mic, mixer audio, amplifier, alat perekam tape recorder/kaset recorder, Kaset player dan pesawat pemancar lengkap dengan antenenya. Peralatan pendukung seperti kabel power kabel audio dan genset. Crew secara minimal harus ada reporter yang melaporkan pandangan matanya satu atau dua orang, operator dan tenaga teknik.
2. Siaran Tidak Langsung
   Siaran tidak langsung adalah siaran yang proses produksi dilakukan dahulu baru kemudian pada waktu berikutnya disiarkan. Jadi proses produksinya dilakukan di studio rekaman sehingga dihasilkan produk penyimpan audio, bisa berupa kaset atau mp3 atau naskah yang harus dibacakan oleh penyiar.
   Untuk siaran yang tidak langsung, peralatan yang tidak dibawa hanya pesawat pemancarnya karena akan disiarkan lain waktu. Seperti proses siaran langsung tetapi hanya direkam pada tape recorder. Hasil rekamannya dibawa ke studio untuk disempurnakan dan penyiarannya dengan cara memutar
kembali tape hasil rekaman dan output tape recordernya disalurkan ke pemancar untuk dipancarkan secara luas. Program ini disebut siaran ulang/tunda.
3. Menggunakan sistem peralatan audio
   Kualitas audio yang tinggi merupakan tujuan dan harapan dari sistem peralatan audio, sehingga penggunaan yang baik dari sistem peralatan audio dituntut untuk menghasilkan kualitas audio yang baik. Audio yang berkualitas baik adalah audio yang memiliki power yang cukup, warna suara yang baik, keharmonisan antara nada bass dan treble, dinamis, intonasi dan artikulasi jelas, tidak mengandung derau/noise dan sebagainya. Oleh karena itu perlu digunakan peralatan yang berkualitas baik juga, disamping penggunaan peralatan yang memiliki impedansi matching. Misalnya antara mic dengan amplifier harus match impedansinya, sehingga dapat menghasilkan produk audio yang maksimun tanpa hambatan.
   Disamping peralatan kadang-kadang kesalahan timbul dari pengguna yaitu operator dan obyek/penyiar. Menggunakan mic misalnya, harus mengetahui karaktristik setiap jenis mic yang digunakan. Jarak antara mic dengan mulut, arah mic terhadap mulut akan sangat berarti dalam pengaturan sinyal
audio yang dapat ditangkap oleh mic. Sinyal audio ini menjadi masukan amplifier, selanjutnya diolah nada tinggi, medium dan bassnyaa melalui equaliser dan diperkuat sehingga memiliki power yang cukup untuk menggerakkan speaker.
   Hasil audio dari amplifier disalurkan ke speaker dan atau ke tape recorder untuk direkam pada pita tape. Pada studio menggunakan pitatape paling tidak terdiri dari 8 - 16 track/jalur. Pada perekaman musik track-track tersebut digunakan oleh setiap alat music satu jalur dan satu jalur untuk penyanyi /vocal. Hal ini akan sangat menguntungkan, karena kesalahan pada satu alat musik tidak harus rekaman ulangan semua; tetapi hanya alat yang salah itu saja. Biasanya pada rekaman music, music direkam terlebih dahulu. Setelah rekaman musicnya benar baru penyanyi vokalnya direkam bersamaan mendengarkan playback musik yang telah direkam lebih dulu.
   Untuk menggabungkan materi rekaman audio pada setiap track dengan kerangka/frame perlu dilakukan secara cermat. Yang harus diperhatikan adalah patokan waktu. Counter dari recarder akan membantu dengan menggunakan resett to zero pada saat record mulai on dan dalam hitungan ke 5 musik on.
   Agar supaya kulitas produksi audio bisa dijaga, maka sistem peralatannya harus dirawat dengan baik. Dijaga dari debu, suhu tinggi, kelembabam udara. Hal ini berarti peralatan harus selalu bersih bebas dari debu, diletakkan pada ruang ber AC, dan setiap hari dihidupkan agar komponen elektronisnya tidak
lembab. Disamping itu perawatan bateray, membersihkan Head, roller pada tape recorder harus menjadi kegiatan sehari-hari.

E.Kesimpulan 
   Dalam penyiaran radio, terdapat dua tekni yang pada umumnya sering dilakukan. Yaitu Siaran langsung atau live dan juga siaran tidak langsung atau siaran tunda.

F.Referensi
kelas_smk_tek-penyiaran-dan-prod-program-jilid1_sri.pdf
   -Wassalamualaikum wr.wb-

0 Response to "RADIO | TEKNIK PENYIARAN RADIO 1"

Post a Comment