Assalamualaikum wr.wb
Hallo ketemu lagi dengan saya kali ini saya akan membahas apa itu Skenario
A.Pengertian
Pengertian mengenai Screenplay atau Skenario menurut Syd Field dalam bukunya The Foundations of Screenwriting adalah : ”A screenplay is a story told with pictures, in dialogue and description, and placed within the context of dramatic structure. A screenplay is a noun – it is about a person, or persons, in a place or places, doing his or her or their thing. All screenplays execute this basic premise. The person is the character, and and doing his or her thing is the action. (1994:8). Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa skenario itu adalah sebuah naskah cerita yang menguraikan urut-urutan adegan, tempat, keadaan, dan dialog, yang disusun dalam konteks struktur dramatik.
B.Latar Belakang
sebuah naskah cerita yang menguraikan urut-urutan adegan, tempat, keadaan, dan dialog, yang disusun dalam konteks struktur dramatik.
C.Tujuan
Agar pembaca mengetahui apa itu Skenario.
D.Pembahasan
Skenario itu adalah sebuah naskah cerita yang menguraikan urut-urutan adegan, tempat, keadaan, dan dialog, yang disusun dalam konteks struktur dramatik. Seorang penulis skenario dituntut untuk mampu menerjemahkan setiap kalimat dalam naskahnya menjadi sebuah gambaran imajinasi visual yang dibatasi oleh format pandang layar bioskop atau televisi.
Adapun fungsi dari
skenario adalah untuk digunakan sebagai petunjuk kerja dalam pembuatan
film.
TEKNIK PENULISAN SKENARIO :
Inti Cerita
Tahap awal dalam penulisan skenario adalah menetukan inti cerita yang
akan dikembangkan menjadi sebuah skenario. Dalam inti cerita ini kita
sudah mempunyai gambaran singkat tentang plot, karakter utama, maupun
setting dari cerita. Inti cerita ini bisa berasal dari ide/inspirasi
yang kita temukan baik dalam imajinasi atau fenomena keseharian kita.
Banyak juga penulis skenario yang mengadaptasi novel, cerpen, atau puisi
untuk dikembangkan menjadi skenario.
Inti cerita dari film Romeo and Juliet, misalnya, adalah percintaan
antara dua orang anak manusia yang berasal dari latar belakang keluarga
yang berlawanan yang pada akhirnya melahirkan tragedi.
Make Google view image button visible again: https://goo.gl/DYGbubAdapun fungsi dari skenario adalah untuk digunakan sebagai petunjuk kerja dalam pembuatan film. TEKNIK PENULISAN SKENARIO : Inti Cerita Tahap awal dalam penulisan skenario adalah menetukan inti cerita yang akan dikembangkan menjadi sebuah skenario. Dalam inti cerita ini kita sudah mempunyai gambaran singkat tentang plot, karakter utama, maupun setting dari cerita. Inti cerita ini bisa berasal dari ide/inspirasi yang kita temukan baik dalam imajinasi atau fenomena keseharian kita. Banyak juga penulis skenario yang mengadaptasi novel, cerpen, atau puisi untuk dikembangkan menjadi skenario. Inti cerita dari film Romeo and Juliet, misalnya, adalah percintaan antara dua orang anak manusia yang berasal dari latar belakang keluarga yang berlawanan yang pada akhirnya melahirkan tragedi.
Make Google view image button visible again: https://goo.gl/DYGbub
Make Google view image button visible again: https://goo.gl/DYGbubAdapun fungsi dari skenario adalah untuk digunakan sebagai petunjuk kerja dalam pembuatan film. TEKNIK PENULISAN SKENARIO : Inti Cerita Tahap awal dalam penulisan skenario adalah menetukan inti cerita yang akan dikembangkan menjadi sebuah skenario. Dalam inti cerita ini kita sudah mempunyai gambaran singkat tentang plot, karakter utama, maupun setting dari cerita. Inti cerita ini bisa berasal dari ide/inspirasi yang kita temukan baik dalam imajinasi atau fenomena keseharian kita. Banyak juga penulis skenario yang mengadaptasi novel, cerpen, atau puisi untuk dikembangkan menjadi skenario. Inti cerita dari film Romeo and Juliet, misalnya, adalah percintaan antara dua orang anak manusia yang berasal dari latar belakang keluarga yang berlawanan yang pada akhirnya melahirkan tragedi.
Make Google view image button visible again: https://goo.gl/DYGbub
Adapun fungsi dari skenario adalah untuk digunakan sebagai petunjuk kerja dalam pembuatan film.
TEKNIK PENULISAN SKENARIO :
1. Inti Cerita
Tahap awal dalam penulisan skenario adalah menetukan inti cerita yang akan dikembangkan menjadi sebuah skenario. Dalam inti cerita ini kita sudah mempunyai gambaran singkat tentang plot, karakter utama, maupun setting dari cerita. Inti cerita ini bisa berasal dari ide/inspirasi yang kita temukan baik dalam imajinasi atau fenomena keseharian kita. Banyak juga penulis skenario yang mengadaptasi novel, cerpen, atau puisi untuk dikembangkan menjadi skenario. Inti cerita dari film Romeo and Juliet, misalnya, adalah percintaan antara dua orang anak manusia yang berasal dari latar belakang keluarga yang berlawanan yang pada akhirnya melahirkan tragedi.
2. Sinopsis
Sinopsis adalah ringkasan cerita yang akan dikembangkan menjadi skenario. Pada umumnya Sinopsis ditulis semenarik mungkin dengan maksud menggoda pembacanya untuk membaca skenario dari sinopsis tersebut. Panjang sinopsis biasanya dari setengah sampai dua halaman. Sebagai contoh, kita dapat membaca sinopsis dari film-televisi Gadis Misterius berikut ini :
“Kisah roman-tragedi tentang seorang pelukis muda yang terobsesi pada gadis cantik yang pernah dilihatnya di tepi jurang. Obsesinya itu menjadi kenyataan ketika dia berkenalan dengan Lilis, resepsionis di sebuah kafé yang mempunyai wajah sangat mirip dengan wanita impiannya itu. Cerita kemudian berkembang setelah wanita yang dicintainya itu pun tiba-tiba menghilang dan dia dipaksa untuk menerima kenyataan-kenyataan yang sangat tidak masuk di akal. Lilis yang telah dipacarinya itu, ternyata telah meninggal jauh sebelum mereka pertama kali berkenalan. Kenyataan-kenyataan yang aneh tersebut justru mendorongnya untuk melakukan penyelidikan sampai kemudian dia menemukan jawaban yang sesungguhnya.”
3. Karakter
Karakter atau tokoh adalah merupakan salah satu unsur terpenting dalam skenario sama halnya dalam cerpen maupun novel. Akan tetapi dalam skenario, karakter harus lebih dikembangkan secara lebih rinci. Hal ini juga berhubungan dengan kebutuhan aktor atau aktris yang akan memerankan karakter tersebut. Perincian karakter dalam skenario biasanya meliputi nama peran, jenis kelamin, usia, ciri-ciri fisik, sifat/prilakunya, pendidikan, kebiasaan, hubungan dengan karakter yang lain, dan sebagainya. Contoh perincian karakter adalah sebagai berikut : Lilis, wanita berusia 25 tahun. Matanya teduh, murah senyum, rambutnya yang ikal panjang sampai ke punggung, dan tubuhnya ramping. Seorang wanita cantik yang selalu tampil sederhana, pekerja keras, dan baik hati. Dia juga tegar dalam menghadapi cobaan hidupnya. Meski dia selalu menghindar, namun diam-diam dia pun jatuh hati kepada Alam.
4.Plot
Penyusunan plot yang merupakan alur cerita sangat diperlukan dalam menulis skenario sebagaimana dalam penulisan novel maupun cerpen. Struktur plot lazimnya terdiri dari 3 (tiga) babak yaitu set up atau awal konflik, confrontation atau komplikasi masalah, dan resolution atau penyelesaian masalah. Dengan adanya plot yang disusun terlebih dahulu akan sangat membantu penulis dalam penulisan skenario. Bentuk plot secara sederhana adalah sebagai berikut : Babak I : Alam berkenalan dengan Lilis di sebuah kafe tempat Lilis bekerja, kemudian timbul rasa saling suka diantara mereka. Konflik mulai timbul ketika secara tidak sengaja Lilis bertemu dengan Pak Willy, Lilis kabur dan menghilang entah kemana. Alam terus mencarinya dan bingung karena dipaksa untuk menerima kenyataan-kenyataan yang sangat tidak masuk di akal. Lilis yang telah dipacarinya itu, ternyata telah meninggal jauh sebelum mereka pertama kali berkenalan.
Babak II : Kenyataan-kenyataan yang aneh tersebut justru mendorongnya untuk melakukan penyelidikan sampai akhirnya dia menemukan jawaban yang sesungguhnya, Lilis dan Pak Willy pernah menikah dan mempunyai seorang anak, namun Pak Willy tidak mau bertanggung jawab. Alam kemudian berhasil menemukan Lilis dan menyatakan keinginannya untuk menikahi Lilis, namun Lilis menampik. Alam pasrah. Pak Willy kemudian berambisi untuk memiliki Lilis dan anaknya kembali. Dia berusaha membujuk Lilis.
Babak III : Lilis akhirnya menjatuhkan pilihannya pada Alam, happy ending.
5. Outline
Outline adalah susunan urutan adegan per adegan secara lebih rinci. Jadi bisa dikatakan bahwa outline adalah penjabaran dari plot. Contoh outline adalah sebagai berikut : 1. Di Kawasan Puncak
1.1. Alam melukis pemandangan perkebunan teh yang ada di hadapannya,
1.2. Alam menghentikan kegiatan melukisnya begitu melihat seorang gadis berdiri di tepi jurang sambil memandang ke dasar jurang dan bersiap-siap melompat,
1.3.Alam yang melihat kejadian tersebut menjadi panik dan berteriak agar gadis itu tidak melompat,
1.4.Gadis itu tidak menanggapinya, dia tetap memandangi dasar jurang dengan tatapan kosong,
1.5.Alam berlari ke arah tepi jurang tempat gadis itu berada,
1.6.Alam tiba di tepi jurang dengan terengah-engah, namun dia tidak menemukan gadis itu lagi, dan seterusnya.
6. Scene
Scene atau scene heading merupakan informasi tentang adegan. scene heading umumnya terdiri dari nomor scene, INT/EXT, lokasi adegan, dan waktu adegan. INT atau singkatan dari interior digunakan apabila pengambilan gambar dilakukan di dalam ruangan, sedangkan EXT atau singkatan dari exterior digunakan apabila pengambilan gambar dilakukan di luar ruangan. Adapun bentuk scene heading adalah sebagai berikut :
1. EXT. KAWASAN PUNCAK - PAGI
7. Action
Action atau aksi adalah keterangan mengenai kejadian dalam setiap scene atau adegan yang merupakan penjabaran dari Outline yang sudah dibuat sebelumnya. Untuk Scene 1 dapat ditulis sebagai berikut :
1. EXT. KAWASAN PUNCAK - PAGI
8. Dialog dan Parenthetical
Dialog adalah kata atau kalimat yang harus diucapkan oleh karakter dalam adegan. Sedangkan parenthetical adalah pentunjuk aksi atau ekspresi yang harus dilakukan oleh karakter dalam mengucapkan dialog. Misalnya emosi, sedih, menangis, tersenyum, tertawa, dan sebagainya. Adapun dialog yang mengiringi perjalanan scene yang menunjukkan suara hati atau pikiran dari karakter tanpa melafalkan dialog digunakan istilah Voice Over (V.O), sedangkan dialog tanpa menampilkan karakter dalam adegan digunakan istilah Off Screen (O.S). Contoh dialog dan parenthetical adalah sebagai berikut : 8. INT. VILA PUNCAK - PAGI Alam menghampiri dan melihat sebuah lukisan wanita yang terpampang di dinding ruang tamu. Dipandanginya lukisan itu lama-lama. Bersamaan dengan adegan tersebut, terdengar suara Alam. ALAM (V.O) Aku tidak tahu pasti, apakah yang dia kagumi lukisanku atau wanita yang ada di dalam lukisan ini? Aku merasa tidak perlu tahu. Kalaupun dia mengagumi wanita yang ada di dalam lukisan ini adalah hal yang wajar karena akupun sangat mengaguminya, bahkan aku pernah melihatnya walau hanya sekejap.
ISTILAH-ISTILAH TEKNIS PENULISAN SKENARIO Dalam penulisan skenario terdapat banyak istilah-istilah teknis selain yang telah disebutkan sebelumnya, berikut ini adalah istilah-istilah teknis lainnya yang umum digunakan, antara lain adalah :
CAMERA FOLLOW, petunjuk pengambilan gambar dengan cara mengikuti pergerakan obyek
CAMERA PAN TO, petunjuk pengambilan gambar dengan cara mengalihkan kamera kepada obyek yang dituju dari obyek sebelumnya
CLOSE UP, petunjuk pengambilan gambar secara close-up
CUT TO, mengakhiri adegan secara langsung tanpa proses transisi
CUT TO FLASH BACK, petunjuk mengalihkan gambar ke adegan flash back
FADE IN, petunjuk transisi memasuki adegan secara perlahan
FADE OUT, petunjuk transisi mengakhiri adegan secara perlahan dari layar
FLASH BACK CUT TO, petunjuk untuk mengakhiri adegan flash back INSERT, sama dengan
CAMERA PAN TO INTERCUT, petunjuk potongan adegan dalam satu adegan/scene
ZOOM IN, petunjuk gerakan kamera dengan menyorot obyek dari jauh sampai dekat atau close-up
ZOOM OUT, petunjuk gerakan kamera dengan menyorot obyek dari dekat sampai jauh
Langkah-Langkah Penulisan Naskah
1. Merumuskan ide
2. Riset
3. Penulisan outline
4. Penulisan sinopsis
5. Penulisan treatment
6. Penulisan naskah
7. Reviu naskah
8. Finalisasi naskah
1. Merumuskan ide Ide sebuah cerita yang akan dibuat menjadi program video dan televise dapat diambil dari cerita yang sesungguhnya (true story) atau non fiksi dan rekaan atau fiksi
2. Riset Riset dalam konteks ini adalah suatu upaya mempelajari dan mengumpulkan informasi yang terkait dengan naskah yang akan ditulis. Sumber informasi dapat berupa buku, koran atau bahan publikasi lain dan orang atau narasumber yang dapat memberi informasi yang akurat tentang isi atau substansi yang akan ditulis
3. Penulisan outline Outline pada umumnya berisi garis besar informasi yang akan Anda akan tulis menjadi sebuah script
4. Penulisan sinopsis Sinopsis dan outline akan membantu memfokuskan perhatian Anda pada pengembangan ide yang telah Anda pilih sebelumnya. Penulisan synopsis harus jelas sehingga dapat member gambaran tentang isi program video atau televis yang akan kita buat
5. Penulisan treatment Treatment yang ditulis dengan baik merupakan fondasi yang kokoh yang diperlukan untuk menulis sebuah naskah. Sebuah treatmentharus berisi deskripsi yang jelas tentang lokasi,waktu, pemain, adegan dan property yang akan direkam ke dalam program video. Treatmentjuga menggambarkan tentang sistematika atau sequence program video atau televisi yang akan diproduksi
6. Penulisan naskah Walaupun dalam menulis naskah penulis dapat melakukan perubahan, tapi sebaiknya perubahan yang dilakukan tidak merupakan perubahan yang bersifat substantif. Perubahan sebaiknya bersifat kreatif dan tidak mengubah substansi program.
7. Review Naskah Draf naskah yang telah selesai ditulis perlu ditelaah untuk melihat kebenaran substansinya dan juga cara penyampaian pesannya. Draf naskah harus ditelaah oleh orang yang mengerti substansi isi program(content expert)dan ahli media (media specialist).
8. Finalisasi naskah Finalisasi naskah merupakan langkah akhir sebelum naskah diserahkan kepada produser dan sutradara untuk diproduksi. Naskah final merupakan hasil revisi terhadap masukan-masukan yang diberikan oleh content expert dan ahli media.
E.Kesimpulan
Sebuah naskah cerita yang menguraikan urut-urutan adegan, tempat, keadaan, dan dialog, yang disusun dalam konteks struktur dramatik.
F.Referensi
referensi http://adnanscript.blogspot.co.id/2008/07/teknik-penulisan-skenario-film.html https://asiaavi12sekarsari.wordpress.com/2013/01/31/langkah-langkah-penulisan-naskah/
Mungkin hanya itu,Wassalamualaikum wr.wb
Karakter
Karakter atau tokoh adalah merupakan salah satu unsur terpenting dalam
skenario sama halnya dalam cerpen maupun novel. Akan tetapi dalam
skenario, karakter harus lebih dikembangkan secara lebih rinci. Hal ini
juga berhubungan dengan kebutuhan aktor atau aktris yang akan memerankan
karakter tersebut. Perincian karakter dalam skenario biasanya meliputi
nama peran, jenis kelamin, usia, ciri-ciri fisik, sifat/prilakunya,
pendidikan, kebiasaan, hubungan dengan karakter yang lain, dan
sebagainya. Contoh perincian karakter adalah sebagai berikut :
Lilis, wanita berusia 25 tahun. Matanya teduh, murah senyum, rambutnya
yang ikal panjang sampai ke punggung, dan tubuhnya ramping. Seorang
wanita cantik yang selalu tampil sederhana, pekerja keras, dan baik
hati. Dia juga tegar dalam menghadapi cobaan hidupnya. Meski dia selalu
menghindar, namun diam-diam dia pun jatuh hati kepada Alam.
Make Google view image button visible again: https://goo.gl/DYGbub Karakter Karakter atau tokoh adalah merupakan salah satu unsur terpenting dalam skenario sama halnya dalam cerpen maupun novel. Akan tetapi dalam skenario, karakter harus lebih dikembangkan secara lebih rinci. Hal ini juga berhubungan dengan kebutuhan aktor atau aktris yang akan memerankan karakter tersebut. Perincian karakter dalam skenario biasanya meliputi nama peran, jenis kelamin, usia, ciri-ciri fisik, sifat/prilakunya, pendidikan, kebiasaan, hubungan dengan karakter yang lain, dan sebagainya. Contoh perincian karakter adalah sebagai berikut : Lilis, wanita berusia 25 tahun. Matanya teduh, murah senyum, rambutnya yang ikal panjang sampai ke punggung, dan tubuhnya ramping. Seorang wanita cantik yang selalu tampil sederhana, pekerja keras, dan baik hati. Dia juga tegar dalam menghadapi cobaan hidupnya. Meski dia selalu menghindar, namun diam-diam dia pun jatuh hati kepada Alam.
Make Google view image button visible again: https://goo.gl/DYGbub
Make Google view image button visible again: https://goo.gl/DYGbub Karakter Karakter atau tokoh adalah merupakan salah satu unsur terpenting dalam skenario sama halnya dalam cerpen maupun novel. Akan tetapi dalam skenario, karakter harus lebih dikembangkan secara lebih rinci. Hal ini juga berhubungan dengan kebutuhan aktor atau aktris yang akan memerankan karakter tersebut. Perincian karakter dalam skenario biasanya meliputi nama peran, jenis kelamin, usia, ciri-ciri fisik, sifat/prilakunya, pendidikan, kebiasaan, hubungan dengan karakter yang lain, dan sebagainya. Contoh perincian karakter adalah sebagai berikut : Lilis, wanita berusia 25 tahun. Matanya teduh, murah senyum, rambutnya yang ikal panjang sampai ke punggung, dan tubuhnya ramping. Seorang wanita cantik yang selalu tampil sederhana, pekerja keras, dan baik hati. Dia juga tegar dalam menghadapi cobaan hidupnya. Meski dia selalu menghindar, namun diam-diam dia pun jatuh hati kepada Alam.
Make Google view image button visible again: https://goo.gl/DYGbub
Karakter
Karakter atau tokoh adalah merupakan salah satu unsur terpenting dalam
skenario sama halnya dalam cerpen maupun novel. Akan tetapi dalam
skenario, karakter harus lebih dikembangkan secara lebih rinci. Hal ini
juga berhubungan dengan kebutuhan aktor atau aktris yang akan memerankan
karakter tersebut. Perincian karakter dalam skenario biasanya meliputi
nama peran, jenis kelamin, usia, ciri-ciri fisik, sifat/prilakunya,
pendidikan, kebiasaan, hubungan dengan karakter yang lain, dan
sebagainya. Contoh perincian karakter adalah sebagai berikut :
Lilis, wanita berusia 25 tahun. Matanya teduh, murah senyum, rambutnya
yang ikal panjang sampai ke punggung, dan tubuhnya ramping. Seorang
wanita cantik yang selalu tampil sederhana, pekerja keras, dan baik
hati. Dia juga tegar dalam menghadapi cobaan hidupnya. Meski dia selalu
menghindar, namun diam-diam dia pun jatuh hati kepada Alam.
Make Google view image button visible again: https://goo.gl/DYGbub
Make Google view image button visible again: https://goo.gl/DYGbub
Sinopsis
Sinopsis adalah ringkasan cerita yang akan dikembangkan menjadi
skenario. Pada umumnya Sinopsis ditulis semenarik mungkin dengan maksud
menggoda pembacanya untuk membaca skenario dari sinopsis tersebut.
Panjang sinopsis biasanya dari setengah sampai dua halaman. Sebagai
contoh, kita dapat membaca sinopsis dari film-televisi Gadis Misterius
berikut ini :
“Kisah roman-tragedi tentang seorang pelukis muda yang terobsesi pada
gadis cantik yang pernah dilihatnya di tepi jurang. Obsesinya itu
menjadi kenyataan ketika dia berkenalan dengan Lilis, resepsionis di
sebuah kafé yang mempunyai wajah sangat mirip dengan wanita impiannya
itu. Cerita kemudian berkembang setelah wanita yang dicintainya itu pun
tiba-tiba menghilang dan dia dipaksa untuk menerima kenyataan-kenyataan
yang sangat tidak masuk di akal. Lilis yang telah dipacarinya itu,
ternyata telah meninggal jauh sebelum mereka pertama kali berkenalan.
Kenyataan-kenyataan yang aneh tersebut justru mendorongnya untuk
melakukan penyelidikan sampai kemudian dia menemukan jawaban yang
sesungguhnya.”
Make Google view image button visible again: https://goo.gl/DYGbub Sinopsis Sinopsis adalah ringkasan cerita yang akan dikembangkan menjadi skenario. Pada umumnya Sinopsis ditulis semenarik mungkin dengan maksud menggoda pembacanya untuk membaca skenario dari sinopsis tersebut. Panjang sinopsis biasanya dari setengah sampai dua halaman. Sebagai contoh, kita dapat membaca sinopsis dari film-televisi Gadis Misterius berikut ini : “Kisah roman-tragedi tentang seorang pelukis muda yang terobsesi pada gadis cantik yang pernah dilihatnya di tepi jurang. Obsesinya itu menjadi kenyataan ketika dia berkenalan dengan Lilis, resepsionis di sebuah kafé yang mempunyai wajah sangat mirip dengan wanita impiannya itu. Cerita kemudian berkembang setelah wanita yang dicintainya itu pun tiba-tiba menghilang dan dia dipaksa untuk menerima kenyataan-kenyataan yang sangat tidak masuk di akal. Lilis yang telah dipacarinya itu, ternyata telah meninggal jauh sebelum mereka pertama kali berkenalan. Kenyataan-kenyataan yang aneh tersebut justru mendorongnya untuk melakukan penyelidikan sampai kemudian dia menemukan jawaban yang sesungguhnya.”
Make Google view image button visible again: https://goo.gl/DYGbub
Make Google view image button visible again: https://goo.gl/DYGbub Sinopsis Sinopsis adalah ringkasan cerita yang akan dikembangkan menjadi skenario. Pada umumnya Sinopsis ditulis semenarik mungkin dengan maksud menggoda pembacanya untuk membaca skenario dari sinopsis tersebut. Panjang sinopsis biasanya dari setengah sampai dua halaman. Sebagai contoh, kita dapat membaca sinopsis dari film-televisi Gadis Misterius berikut ini : “Kisah roman-tragedi tentang seorang pelukis muda yang terobsesi pada gadis cantik yang pernah dilihatnya di tepi jurang. Obsesinya itu menjadi kenyataan ketika dia berkenalan dengan Lilis, resepsionis di sebuah kafé yang mempunyai wajah sangat mirip dengan wanita impiannya itu. Cerita kemudian berkembang setelah wanita yang dicintainya itu pun tiba-tiba menghilang dan dia dipaksa untuk menerima kenyataan-kenyataan yang sangat tidak masuk di akal. Lilis yang telah dipacarinya itu, ternyata telah meninggal jauh sebelum mereka pertama kali berkenalan. Kenyataan-kenyataan yang aneh tersebut justru mendorongnya untuk melakukan penyelidikan sampai kemudian dia menemukan jawaban yang sesungguhnya.”
Make Google view image button visible again: https://goo.gl/DYGbub
Pengertian mengenai
Screenplay atau Skenario menurut Syd Field dalam bukunya The Foundations
of Screenwriting adalah :
”A screenplay is a story told with pictures, in dialogue and
description, and placed within the context of dramatic structure. A
screenplay is a noun – it is about a person, or persons, in a place or
places, doing his or her or their thing. All screenplays execute this
basic premise. The person is the character, and and doing his or her
thing is the action. (1994:8).
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa skenario itu
adalah sebuah naskah cerita yang menguraikan urut-urutan adegan, tempat,
keadaan, dan dialog, yang disusun dalam konteks struktur dramatik.
Make Google view image button visible again: https://goo.gl/DYGbub
Make Google view image button visible again: https://goo.gl/DYGbub
PENGERTIAN SKENARIO
Pengertian mengenai Screenplay atau Skenario menurut Syd Field dalam
bukunya The Foundations of Screenwriting adalah :
”A screenplay is a story told with pictures, in dialogue and
description, and placed within the context of dramatic structure. A
screenplay is a noun – it is about a person, or persons, in a place or
places, doing his or her or their thing. All screenplays execute this
basic premise. The person is the character, and and doing his or her
thing is the action. (1994:8).
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa skenario itu
adalah sebuah naskah cerita yang menguraikan urut-urutan adegan, tempat,
keadaan, dan dialog, yang disusun dalam konteks struktur dramatik.
Seorang penulis skenario dituntut untuk mampu menerjemahkan setiap
kalimat dalam naskahnya menjadi sebuah gambaran imajinasi visual yang
dibatasi oleh format pandang layar bioskop atau televisi. Adapun fungsi
dari skenario adalah untuk digunakan sebagai petunjuk kerja dalam
pembuatan film.
TEKNIK PENULISAN SKENARIO :
Inti Cerita
Tahap awal dalam penulisan skenario adalah menetukan inti cerita yang
akan dikembangkan menjadi sebuah skenario. Dalam inti cerita ini kita
sudah mempunyai gambaran singkat tentang plot, karakter utama, maupun
setting dari cerita. Inti cerita ini bisa berasal dari ide/inspirasi
yang kita temukan baik dalam imajinasi atau fenomena keseharian kita.
Banyak juga penulis skenario yang mengadaptasi novel, cerpen, atau puisi
untuk dikembangkan menjadi skenario.
Inti cerita dari film Romeo and Juliet, misalnya, adalah percintaan
antara dua orang anak manusia yang berasal dari latar belakang keluarga
yang berlawanan yang pada akhirnya melahirkan tragedi.
Sinopsis
Sinopsis adalah ringkasan cerita yang akan dikembangkan menjadi
skenario. Pada umumnya Sinopsis ditulis semenarik mungkin dengan maksud
menggoda pembacanya untuk membaca skenario dari sinopsis tersebut.
Panjang sinopsis biasanya dari setengah sampai dua halaman. Sebagai
contoh, kita dapat membaca sinopsis dari film-televisi Gadis Misterius
berikut ini :
“Kisah roman-tragedi tentang seorang pelukis muda yang terobsesi pada
gadis cantik yang pernah dilihatnya di tepi jurang. Obsesinya itu
menjadi kenyataan ketika dia berkenalan dengan Lilis, resepsionis di
sebuah kafé yang mempunyai wajah sangat mirip dengan wanita impiannya
itu. Cerita kemudian berkembang setelah wanita yang dicintainya itu pun
tiba-tiba menghilang dan dia dipaksa untuk menerima kenyataan-kenyataan
yang sangat tidak masuk di akal. Lilis yang telah dipacarinya itu,
ternyata telah meninggal jauh sebelum mereka pertama kali berkenalan.
Kenyataan-kenyataan yang aneh tersebut justru mendorongnya untuk
melakukan penyelidikan sampai kemudian dia menemukan jawaban yang
sesungguhnya.”
Karakter
Karakter atau tokoh adalah merupakan salah satu unsur terpenting dalam
skenario sama halnya dalam cerpen maupun novel. Akan tetapi dalam
skenario, karakter harus lebih dikembangkan secara lebih rinci. Hal ini
juga berhubungan dengan kebutuhan aktor atau aktris yang akan memerankan
karakter tersebut. Perincian karakter dalam skenario biasanya meliputi
nama peran, jenis kelamin, usia, ciri-ciri fisik, sifat/prilakunya,
pendidikan, kebiasaan, hubungan dengan karakter yang lain, dan
sebagainya. Contoh perincian karakter adalah sebagai berikut :
Lilis, wanita berusia 25 tahun. Matanya teduh, murah senyum, rambutnya
yang ikal panjang sampai ke punggung, dan tubuhnya ramping. Seorang
wanita cantik yang selalu tampil sederhana, pekerja keras, dan baik
hati. Dia juga tegar dalam menghadapi cobaan hidupnya. Meski dia selalu
menghindar, namun diam-diam dia pun jatuh hati kepada Alam.
Plot
Penyusunan plot yang merupakan alur cerita sangat diperlukan dalam
menulis skenario sebagaimana dalam penulisan novel maupun cerpen.
Struktur plot lazimnya terdiri dari 3 (tiga) babak yaitu set up atau
awal konflik, confrontation atau komplikasi masalah, dan resolution atau
penyelesaian masalah. Dengan adanya plot yang disusun terlebih dahulu
akan sangat membantu penulis dalam penulisan skenario. Bentuk plot
secara sederhana adalah sebagai berikut :
Babak I : Alam berkenalan dengan Lilis di sebuah kafe tempat Lilis
bekerja, kemudian timbul rasa saling suka diantara mereka. Konflik mulai
timbul ketika secara tidak sengaja Lilis bertemu dengan Pak Willy,
Lilis kabur dan menghilang entah kemana. Alam terus mencarinya dan
bingung karena dipaksa untuk menerima kenyataan-kenyataan yang sangat
tidak masuk di akal. Lilis yang telah dipacarinya itu, ternyata telah
meninggal jauh sebelum mereka pertama kali berkenalan.
Babak II : Kenyataan-kenyataan yang aneh tersebut justru mendorongnya
untuk melakukan penyelidikan sampai akhirnya dia menemukan jawaban yang
sesungguhnya, Lilis dan Pak Willy pernah menikah dan mempunyai seorang
anak, namun Pak Willy tidak mau bertanggung jawab. Alam kemudian
berhasil menemukan Lilis dan menyatakan keinginannya untuk menikahi
Lilis, namun Lilis menampik. Alam pasrah. Pak Willy kemudian berambisi
untuk memiliki Lilis dan anaknya kembali. Dia berusaha membujuk Lilis.
Babak III : Lilis akhirnya menjatuhkan pilihannya pada Alam, happy
ending.
Outline
Outline adalah susunan urutan adegan per adegan secara lebih rinci. Jadi
bisa dikatakan bahwa outline adalah penjabaran dari plot. Contoh
outline adalah sebagai berikut :
1. Di Kawasan Puncak :
1.1. Alam melukis pemandangan perkebunan teh yang ada di hadapannya,
1.2. Alam menghentikan kegiatan melukisnya begitu melihat seorang gadis
berdiri di tepi jurang sambil memandang ke dasar jurang dan bersiap-siap
melompat,
1.3.Alam yang melihat kejadian tersebut menjadi panik dan berteriak agar
gadis itu tidak melompat,
1.4.Gadis itu tidak menanggapinya, dia tetap memandangi dasar jurang
dengan tatapan kosong,
1.5.Alam berlari ke arah tepi jurang tempat gadis itu berada,
1.6.Alam tiba di tepi jurang dengan terengah-engah, namun dia tidak
menemukan gadis itu lagi, dan seterusnya.
Scene
Scene atau scene heading merupakan informasi tentang adegan. scene
heading umumnya terdiri dari nomor scene, INT/EXT, lokasi adegan, dan
waktu adegan. INT atau singkatan dari interior digunakan apabila
pengambilan gambar dilakukan di dalam ruangan, sedangkan EXT atau
singkatan dari exterior digunakan apabila pengambilan gambar dilakukan
di luar ruangan. Adapun bentuk scene heading adalah sebagai berikut :
1. EXT. KAWASAN PUNCAK - PAGI
Action
Action atau aksi adalah keterangan mengenai kejadian dalam setiap scene
atau adegan yang merupakan penjabaran dari Outline yang sudah dibuat
sebelumnya. Untuk Scene 1 dapat ditulis sebagai berikut :
1. EXT. KAWASAN PUNCAK - PAGI
Alam melukis pemandangan perkebunan teh yang ada di hadapannya.
Dialog dan Parenthetical
Dialog adalah kata atau kalimat yang harus diucapkan oleh karakter dalam
adegan. Sedangkan parenthetical adalah pentunjuk aksi atau ekspresi
yang harus dilakukan oleh karakter dalam mengucapkan dialog. Misalnya
emosi, sedih, menangis, tersenyum, tertawa, dan sebagainya. Adapun
dialog yang mengiringi perjalanan scene yang menunjukkan suara hati atau
pikiran dari karakter tanpa melafalkan dialog digunakan istilah Voice
Over (V.O), sedangkan dialog tanpa menampilkan karakter dalam adegan
digunakan istilah Off Screen (O.S). Contoh dialog dan parenthetical
adalah sebagai berikut :
8. INT. VILA PUNCAK - PAGI
Alam menghampiri dan melihat sebuah lukisan wanita yang terpampang di
dinding ruang tamu. Dipandanginya lukisan itu lama-lama. Bersamaan
dengan adegan tersebut, terdengar suara Alam.
ALAM
(V.O)
Aku tidak tahu pasti, apakah yang dia kagumi lukisanku atau wanita yang
ada di dalam lukisan ini? Aku merasa tidak perlu tahu. Kalaupun dia
mengagumi wanita yang ada di dalam lukisan ini adalah hal yang wajar
karena akupun sangat mengaguminya, bahkan aku pernah melihatnya walau
hanya sekejap.
ISTILAH-ISTILAH TEKNIS PENULISAN SKENARIO
Dalam penulisan skenario terdapat banyak istilah-istilah teknis selain
yang telah disebutkan sebelumnya, berikut ini adalah istilah-istilah
teknis lainnya yang umum digunakan, antara lain adalah :
CAMERA FOLLOW, petunjuk pengambilan gambar dengan cara mengikuti
pergerakan obyek
CAMERA PAN TO, petunjuk pengambilan gambar dengan cara mengalihkan
kamera kepada obyek yang dituju dari obyek sebelumnya
CLOSE UP, petunjuk pengambilan gambar secara close-up
CUT TO, mengakhiri adegan secara langsung tanpa proses transisi
CUT TO FLASH BACK, petunjuk mengalihkan gambar ke adegan flash back
FADE IN, petunjuk transisi memasuki adegan secara perlahan
FADE OUT, petunjuk transisi mengakhiri adegan secara perlahan dari layar
FLASH BACK CUT TO, petunjuk untuk mengakhiri adegan flash back
INSERT, sama dengan CAMERA PAN TO
INTERCUT, petunjuk potongan adegan dalam satu adegan/scene
ZOOM IN, petunjuk gerakan kamera dengan menyorot obyek dari jauh sampai
dekat atau close-up
ZOOM OUT, petunjuk gerakan kamera dengan menyorot obyek dari dekat
sampai jauh
Langkah-Langkah Penulisan Naskah
1. Merumuskan ide
2. Riset
3. Penulisan outline
4. Penulisan sinopsis
5. Penulisan treatment
6. Penulisan naskah
7. Reviu naskah
8. Finalisasi naskah
1. Merumuskan ide
Ide sebuah cerita yang akan dibuat menjadi program video dan televise
dapat diambil dari cerita yang sesungguhnya (true story) atau non fiksi
dan rekaan atau fiksi
2. Riset
Riset dalam konteks ini adalah suatu upaya mempelajari dan mengumpulkan
informasi yang terkait dengan naskah yang akan ditulis. Sumber informasi
dapat berupa buku, koran atau bahan publikasi lain dan orang atau
narasumber yang dapat memberi informasi yang akurat tentang isi atau
substansi yang akan ditulis
3. Penulisan outline
Outline pada umumnya berisi garis besar informasi yang akan Anda akan
tulis menjadi sebuah script
4. Penulisan sinopsis
Sinopsis dan outline akan membantu memfokuskan perhatian Anda pada
pengembangan ide yang telah Anda pilih sebelumnya. Penulisan synopsis
harus jelas sehingga dapat member gambaran tentang isi program video
atau televis yang akan kita buat
5. Penulisan treatment
Treatment yang ditulis dengan baik merupakan fondasi yang kokoh yang
diperlukan untuk menulis sebuah naskah. Sebuah treatmentharus berisi
deskripsi yang jelas tentang lokasi,waktu, pemain, adegan dan property
yang akan direkam ke dalam program video. Treatmentjuga menggambarkan
tentang sistematika atau sequence program video atau televisi yang akan
diproduksi
6. Penulisan naskah
Walaupun dalam menulis naskah penulis dapat melakukan perubahan, tapi
sebaiknya perubahan yang dilakukan tidak merupakan perubahan yang
bersifat substantif. Perubahan sebaiknya bersifat kreatif dan tidak
mengubah substansi program.
7. Review Naskah
Draf naskah yang telah selesai ditulis perlu ditelaah untuk melihat
kebenaran substansinya dan juga cara penyampaian pesannya. Draf naskah
harus ditelaah oleh orang yang mengerti substansi isi program(content
expert)dan ahli media (media specialist).
8. Finalisasi naskah
Finalisasi naskah merupakan langkah akhir sebelum naskah diserahkan
kepada produser dan sutradara untuk diproduksi. Naskah final merupakan
hasil revisi terhadap masukan-masukan yang diberikan oleh content expert
dan ahli media
referensi
http://adnanscript.blogspot.co.id/2008/07/teknik-penulisan-skenario-film.html
https://asiaavi12sekarsari.wordpress.com/2013/01/31/langkah-langkah-penulisan-naskah/
Make Google view image button visible again: https://goo.gl/DYGbubPENGERTIAN SKENARIO Pengertian mengenai Screenplay atau Skenario menurut Syd Field dalam bukunya The Foundations of Screenwriting adalah : ”A screenplay is a story told with pictures, in dialogue and description, and placed within the context of dramatic structure. A screenplay is a noun – it is about a person, or persons, in a place or places, doing his or her or their thing. All screenplays execute this basic premise. The person is the character, and and doing his or her thing is the action. (1994:8). Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa skenario itu adalah sebuah naskah cerita yang menguraikan urut-urutan adegan, tempat, keadaan, dan dialog, yang disusun dalam konteks struktur dramatik. Seorang penulis skenario dituntut untuk mampu menerjemahkan setiap kalimat dalam naskahnya menjadi sebuah gambaran imajinasi visual yang dibatasi oleh format pandang layar bioskop atau televisi. Adapun fungsi dari skenario adalah untuk digunakan sebagai petunjuk kerja dalam pembuatan film. TEKNIK PENULISAN SKENARIO : Inti Cerita Tahap awal dalam penulisan skenario adalah menetukan inti cerita yang akan dikembangkan menjadi sebuah skenario. Dalam inti cerita ini kita sudah mempunyai gambaran singkat tentang plot, karakter utama, maupun setting dari cerita. Inti cerita ini bisa berasal dari ide/inspirasi yang kita temukan baik dalam imajinasi atau fenomena keseharian kita. Banyak juga penulis skenario yang mengadaptasi novel, cerpen, atau puisi untuk dikembangkan menjadi skenario. Inti cerita dari film Romeo and Juliet, misalnya, adalah percintaan antara dua orang anak manusia yang berasal dari latar belakang keluarga yang berlawanan yang pada akhirnya melahirkan tragedi. Sinopsis Sinopsis adalah ringkasan cerita yang akan dikembangkan menjadi skenario. Pada umumnya Sinopsis ditulis semenarik mungkin dengan maksud menggoda pembacanya untuk membaca skenario dari sinopsis tersebut. Panjang sinopsis biasanya dari setengah sampai dua halaman. Sebagai contoh, kita dapat membaca sinopsis dari film-televisi Gadis Misterius berikut ini : “Kisah roman-tragedi tentang seorang pelukis muda yang terobsesi pada gadis cantik yang pernah dilihatnya di tepi jurang. Obsesinya itu menjadi kenyataan ketika dia berkenalan dengan Lilis, resepsionis di sebuah kafé yang mempunyai wajah sangat mirip dengan wanita impiannya itu. Cerita kemudian berkembang setelah wanita yang dicintainya itu pun tiba-tiba menghilang dan dia dipaksa untuk menerima kenyataan-kenyataan yang sangat tidak masuk di akal. Lilis yang telah dipacarinya itu, ternyata telah meninggal jauh sebelum mereka pertama kali berkenalan. Kenyataan-kenyataan yang aneh tersebut justru mendorongnya untuk melakukan penyelidikan sampai kemudian dia menemukan jawaban yang sesungguhnya.” Karakter Karakter atau tokoh adalah merupakan salah satu unsur terpenting dalam skenario sama halnya dalam cerpen maupun novel. Akan tetapi dalam skenario, karakter harus lebih dikembangkan secara lebih rinci. Hal ini juga berhubungan dengan kebutuhan aktor atau aktris yang akan memerankan karakter tersebut. Perincian karakter dalam skenario biasanya meliputi nama peran, jenis kelamin, usia, ciri-ciri fisik, sifat/prilakunya, pendidikan, kebiasaan, hubungan dengan karakter yang lain, dan sebagainya. Contoh perincian karakter adalah sebagai berikut : Lilis, wanita berusia 25 tahun. Matanya teduh, murah senyum, rambutnya yang ikal panjang sampai ke punggung, dan tubuhnya ramping. Seorang wanita cantik yang selalu tampil sederhana, pekerja keras, dan baik hati. Dia juga tegar dalam menghadapi cobaan hidupnya. Meski dia selalu menghindar, namun diam-diam dia pun jatuh hati kepada Alam. Plot Penyusunan plot yang merupakan alur cerita sangat diperlukan dalam menulis skenario sebagaimana dalam penulisan novel maupun cerpen. Struktur plot lazimnya terdiri dari 3 (tiga) babak yaitu set up atau awal konflik, confrontation atau komplikasi masalah, dan resolution atau penyelesaian masalah. Dengan adanya plot yang disusun terlebih dahulu akan sangat membantu penulis dalam penulisan skenario. Bentuk plot secara sederhana adalah sebagai berikut : Babak I : Alam berkenalan dengan Lilis di sebuah kafe tempat Lilis bekerja, kemudian timbul rasa saling suka diantara mereka. Konflik mulai timbul ketika secara tidak sengaja Lilis bertemu dengan Pak Willy, Lilis kabur dan menghilang entah kemana. Alam terus mencarinya dan bingung karena dipaksa untuk menerima kenyataan-kenyataan yang sangat tidak masuk di akal. Lilis yang telah dipacarinya itu, ternyata telah meninggal jauh sebelum mereka pertama kali berkenalan. Babak II : Kenyataan-kenyataan yang aneh tersebut justru mendorongnya untuk melakukan penyelidikan sampai akhirnya dia menemukan jawaban yang sesungguhnya, Lilis dan Pak Willy pernah menikah dan mempunyai seorang anak, namun Pak Willy tidak mau bertanggung jawab. Alam kemudian berhasil menemukan Lilis dan menyatakan keinginannya untuk menikahi Lilis, namun Lilis menampik. Alam pasrah. Pak Willy kemudian berambisi untuk memiliki Lilis dan anaknya kembali. Dia berusaha membujuk Lilis. Babak III : Lilis akhirnya menjatuhkan pilihannya pada Alam, happy ending. Outline Outline adalah susunan urutan adegan per adegan secara lebih rinci. Jadi bisa dikatakan bahwa outline adalah penjabaran dari plot. Contoh outline adalah sebagai berikut : 1. Di Kawasan Puncak : 1.1. Alam melukis pemandangan perkebunan teh yang ada di hadapannya, 1.2. Alam menghentikan kegiatan melukisnya begitu melihat seorang gadis berdiri di tepi jurang sambil memandang ke dasar jurang dan bersiap-siap melompat, 1.3.Alam yang melihat kejadian tersebut menjadi panik dan berteriak agar gadis itu tidak melompat, 1.4.Gadis itu tidak menanggapinya, dia tetap memandangi dasar jurang dengan tatapan kosong, 1.5.Alam berlari ke arah tepi jurang tempat gadis itu berada, 1.6.Alam tiba di tepi jurang dengan terengah-engah, namun dia tidak menemukan gadis itu lagi, dan seterusnya. Scene Scene atau scene heading merupakan informasi tentang adegan. scene heading umumnya terdiri dari nomor scene, INT/EXT, lokasi adegan, dan waktu adegan. INT atau singkatan dari interior digunakan apabila pengambilan gambar dilakukan di dalam ruangan, sedangkan EXT atau singkatan dari exterior digunakan apabila pengambilan gambar dilakukan di luar ruangan. Adapun bentuk scene heading adalah sebagai berikut : 1. EXT. KAWASAN PUNCAK - PAGI Action Action atau aksi adalah keterangan mengenai kejadian dalam setiap scene atau adegan yang merupakan penjabaran dari Outline yang sudah dibuat sebelumnya. Untuk Scene 1 dapat ditulis sebagai berikut : 1. EXT. KAWASAN PUNCAK - PAGI Alam melukis pemandangan perkebunan teh yang ada di hadapannya. Dialog dan Parenthetical Dialog adalah kata atau kalimat yang harus diucapkan oleh karakter dalam adegan. Sedangkan parenthetical adalah pentunjuk aksi atau ekspresi yang harus dilakukan oleh karakter dalam mengucapkan dialog. Misalnya emosi, sedih, menangis, tersenyum, tertawa, dan sebagainya. Adapun dialog yang mengiringi perjalanan scene yang menunjukkan suara hati atau pikiran dari karakter tanpa melafalkan dialog digunakan istilah Voice Over (V.O), sedangkan dialog tanpa menampilkan karakter dalam adegan digunakan istilah Off Screen (O.S). Contoh dialog dan parenthetical adalah sebagai berikut : 8. INT. VILA PUNCAK - PAGI Alam menghampiri dan melihat sebuah lukisan wanita yang terpampang di dinding ruang tamu. Dipandanginya lukisan itu lama-lama. Bersamaan dengan adegan tersebut, terdengar suara Alam. ALAM (V.O) Aku tidak tahu pasti, apakah yang dia kagumi lukisanku atau wanita yang ada di dalam lukisan ini? Aku merasa tidak perlu tahu. Kalaupun dia mengagumi wanita yang ada di dalam lukisan ini adalah hal yang wajar karena akupun sangat mengaguminya, bahkan aku pernah melihatnya walau hanya sekejap. ISTILAH-ISTILAH TEKNIS PENULISAN SKENARIO Dalam penulisan skenario terdapat banyak istilah-istilah teknis selain yang telah disebutkan sebelumnya, berikut ini adalah istilah-istilah teknis lainnya yang umum digunakan, antara lain adalah : CAMERA FOLLOW, petunjuk pengambilan gambar dengan cara mengikuti pergerakan obyek CAMERA PAN TO, petunjuk pengambilan gambar dengan cara mengalihkan kamera kepada obyek yang dituju dari obyek sebelumnya CLOSE UP, petunjuk pengambilan gambar secara close-up CUT TO, mengakhiri adegan secara langsung tanpa proses transisi CUT TO FLASH BACK, petunjuk mengalihkan gambar ke adegan flash back FADE IN, petunjuk transisi memasuki adegan secara perlahan FADE OUT, petunjuk transisi mengakhiri adegan secara perlahan dari layar FLASH BACK CUT TO, petunjuk untuk mengakhiri adegan flash back INSERT, sama dengan CAMERA PAN TO INTERCUT, petunjuk potongan adegan dalam satu adegan/scene ZOOM IN, petunjuk gerakan kamera dengan menyorot obyek dari jauh sampai dekat atau close-up ZOOM OUT, petunjuk gerakan kamera dengan menyorot obyek dari dekat sampai jauh Langkah-Langkah Penulisan Naskah 1. Merumuskan ide 2. Riset 3. Penulisan outline 4. Penulisan sinopsis 5. Penulisan treatment 6. Penulisan naskah 7. Reviu naskah 8. Finalisasi naskah 1. Merumuskan ide Ide sebuah cerita yang akan dibuat menjadi program video dan televise dapat diambil dari cerita yang sesungguhnya (true story) atau non fiksi dan rekaan atau fiksi 2. Riset Riset dalam konteks ini adalah suatu upaya mempelajari dan mengumpulkan informasi yang terkait dengan naskah yang akan ditulis. Sumber informasi dapat berupa buku, koran atau bahan publikasi lain dan orang atau narasumber yang dapat memberi informasi yang akurat tentang isi atau substansi yang akan ditulis 3. Penulisan outline Outline pada umumnya berisi garis besar informasi yang akan Anda akan tulis menjadi sebuah script 4. Penulisan sinopsis Sinopsis dan outline akan membantu memfokuskan perhatian Anda pada pengembangan ide yang telah Anda pilih sebelumnya. Penulisan synopsis harus jelas sehingga dapat member gambaran tentang isi program video atau televis yang akan kita buat 5. Penulisan treatment Treatment yang ditulis dengan baik merupakan fondasi yang kokoh yang diperlukan untuk menulis sebuah naskah. Sebuah treatmentharus berisi deskripsi yang jelas tentang lokasi,waktu, pemain, adegan dan property yang akan direkam ke dalam program video. Treatmentjuga menggambarkan tentang sistematika atau sequence program video atau televisi yang akan diproduksi 6. Penulisan naskah Walaupun dalam menulis naskah penulis dapat melakukan perubahan, tapi sebaiknya perubahan yang dilakukan tidak merupakan perubahan yang bersifat substantif. Perubahan sebaiknya bersifat kreatif dan tidak mengubah substansi program. 7. Review Naskah Draf naskah yang telah selesai ditulis perlu ditelaah untuk melihat kebenaran substansinya dan juga cara penyampaian pesannya. Draf naskah harus ditelaah oleh orang yang mengerti substansi isi program(content expert)dan ahli media (media specialist). 8. Finalisasi naskah Finalisasi naskah merupakan langkah akhir sebelum naskah diserahkan kepada produser dan sutradara untuk diproduksi. Naskah final merupakan hasil revisi terhadap masukan-masukan yang diberikan oleh content expert dan ahli media referensi http://adnanscript.blogspot.co.id/2008/07/teknik-penulisan-skenario-film.html https://asiaavi12sekarsari.wordpress.com/2013/01/31/langkah-langkah-penulisan-naskah/
Make Google view image button visible again: https://goo.gl/DYGbub
Make Google view image button visible again: https://goo.gl/DYGbubPENGERTIAN SKENARIO Pengertian mengenai Screenplay atau Skenario menurut Syd Field dalam bukunya The Foundations of Screenwriting adalah : ”A screenplay is a story told with pictures, in dialogue and description, and placed within the context of dramatic structure. A screenplay is a noun – it is about a person, or persons, in a place or places, doing his or her or their thing. All screenplays execute this basic premise. The person is the character, and and doing his or her thing is the action. (1994:8). Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa skenario itu adalah sebuah naskah cerita yang menguraikan urut-urutan adegan, tempat, keadaan, dan dialog, yang disusun dalam konteks struktur dramatik. Seorang penulis skenario dituntut untuk mampu menerjemahkan setiap kalimat dalam naskahnya menjadi sebuah gambaran imajinasi visual yang dibatasi oleh format pandang layar bioskop atau televisi. Adapun fungsi dari skenario adalah untuk digunakan sebagai petunjuk kerja dalam pembuatan film. TEKNIK PENULISAN SKENARIO : Inti Cerita Tahap awal dalam penulisan skenario adalah menetukan inti cerita yang akan dikembangkan menjadi sebuah skenario. Dalam inti cerita ini kita sudah mempunyai gambaran singkat tentang plot, karakter utama, maupun setting dari cerita. Inti cerita ini bisa berasal dari ide/inspirasi yang kita temukan baik dalam imajinasi atau fenomena keseharian kita. Banyak juga penulis skenario yang mengadaptasi novel, cerpen, atau puisi untuk dikembangkan menjadi skenario. Inti cerita dari film Romeo and Juliet, misalnya, adalah percintaan antara dua orang anak manusia yang berasal dari latar belakang keluarga yang berlawanan yang pada akhirnya melahirkan tragedi. Sinopsis Sinopsis adalah ringkasan cerita yang akan dikembangkan menjadi skenario. Pada umumnya Sinopsis ditulis semenarik mungkin dengan maksud menggoda pembacanya untuk membaca skenario dari sinopsis tersebut. Panjang sinopsis biasanya dari setengah sampai dua halaman. Sebagai contoh, kita dapat membaca sinopsis dari film-televisi Gadis Misterius berikut ini : “Kisah roman-tragedi tentang seorang pelukis muda yang terobsesi pada gadis cantik yang pernah dilihatnya di tepi jurang. Obsesinya itu menjadi kenyataan ketika dia berkenalan dengan Lilis, resepsionis di sebuah kafé yang mempunyai wajah sangat mirip dengan wanita impiannya itu. Cerita kemudian berkembang setelah wanita yang dicintainya itu pun tiba-tiba menghilang dan dia dipaksa untuk menerima kenyataan-kenyataan yang sangat tidak masuk di akal. Lilis yang telah dipacarinya itu, ternyata telah meninggal jauh sebelum mereka pertama kali berkenalan. Kenyataan-kenyataan yang aneh tersebut justru mendorongnya untuk melakukan penyelidikan sampai kemudian dia menemukan jawaban yang sesungguhnya.” Karakter Karakter atau tokoh adalah merupakan salah satu unsur terpenting dalam skenario sama halnya dalam cerpen maupun novel. Akan tetapi dalam skenario, karakter harus lebih dikembangkan secara lebih rinci. Hal ini juga berhubungan dengan kebutuhan aktor atau aktris yang akan memerankan karakter tersebut. Perincian karakter dalam skenario biasanya meliputi nama peran, jenis kelamin, usia, ciri-ciri fisik, sifat/prilakunya, pendidikan, kebiasaan, hubungan dengan karakter yang lain, dan sebagainya. Contoh perincian karakter adalah sebagai berikut : Lilis, wanita berusia 25 tahun. Matanya teduh, murah senyum, rambutnya yang ikal panjang sampai ke punggung, dan tubuhnya ramping. Seorang wanita cantik yang selalu tampil sederhana, pekerja keras, dan baik hati. Dia juga tegar dalam menghadapi cobaan hidupnya. Meski dia selalu menghindar, namun diam-diam dia pun jatuh hati kepada Alam. Plot Penyusunan plot yang merupakan alur cerita sangat diperlukan dalam menulis skenario sebagaimana dalam penulisan novel maupun cerpen. Struktur plot lazimnya terdiri dari 3 (tiga) babak yaitu set up atau awal konflik, confrontation atau komplikasi masalah, dan resolution atau penyelesaian masalah. Dengan adanya plot yang disusun terlebih dahulu akan sangat membantu penulis dalam penulisan skenario. Bentuk plot secara sederhana adalah sebagai berikut : Babak I : Alam berkenalan dengan Lilis di sebuah kafe tempat Lilis bekerja, kemudian timbul rasa saling suka diantara mereka. Konflik mulai timbul ketika secara tidak sengaja Lilis bertemu dengan Pak Willy, Lilis kabur dan menghilang entah kemana. Alam terus mencarinya dan bingung karena dipaksa untuk menerima kenyataan-kenyataan yang sangat tidak masuk di akal. Lilis yang telah dipacarinya itu, ternyata telah meninggal jauh sebelum mereka pertama kali berkenalan. Babak II : Kenyataan-kenyataan yang aneh tersebut justru mendorongnya untuk melakukan penyelidikan sampai akhirnya dia menemukan jawaban yang sesungguhnya, Lilis dan Pak Willy pernah menikah dan mempunyai seorang anak, namun Pak Willy tidak mau bertanggung jawab. Alam kemudian berhasil menemukan Lilis dan menyatakan keinginannya untuk menikahi Lilis, namun Lilis menampik. Alam pasrah. Pak Willy kemudian berambisi untuk memiliki Lilis dan anaknya kembali. Dia berusaha membujuk Lilis. Babak III : Lilis akhirnya menjatuhkan pilihannya pada Alam, happy ending. Outline Outline adalah susunan urutan adegan per adegan secara lebih rinci. Jadi bisa dikatakan bahwa outline adalah penjabaran dari plot. Contoh outline adalah sebagai berikut : 1. Di Kawasan Puncak : 1.1. Alam melukis pemandangan perkebunan teh yang ada di hadapannya, 1.2. Alam menghentikan kegiatan melukisnya begitu melihat seorang gadis berdiri di tepi jurang sambil memandang ke dasar jurang dan bersiap-siap melompat, 1.3.Alam yang melihat kejadian tersebut menjadi panik dan berteriak agar gadis itu tidak melompat, 1.4.Gadis itu tidak menanggapinya, dia tetap memandangi dasar jurang dengan tatapan kosong, 1.5.Alam berlari ke arah tepi jurang tempat gadis itu berada, 1.6.Alam tiba di tepi jurang dengan terengah-engah, namun dia tidak menemukan gadis itu lagi, dan seterusnya. Scene Scene atau scene heading merupakan informasi tentang adegan. scene heading umumnya terdiri dari nomor scene, INT/EXT, lokasi adegan, dan waktu adegan. INT atau singkatan dari interior digunakan apabila pengambilan gambar dilakukan di dalam ruangan, sedangkan EXT atau singkatan dari exterior digunakan apabila pengambilan gambar dilakukan di luar ruangan. Adapun bentuk scene heading adalah sebagai berikut : 1. EXT. KAWASAN PUNCAK - PAGI Action Action atau aksi adalah keterangan mengenai kejadian dalam setiap scene atau adegan yang merupakan penjabaran dari Outline yang sudah dibuat sebelumnya. Untuk Scene 1 dapat ditulis sebagai berikut : 1. EXT. KAWASAN PUNCAK - PAGI Alam melukis pemandangan perkebunan teh yang ada di hadapannya. Dialog dan Parenthetical Dialog adalah kata atau kalimat yang harus diucapkan oleh karakter dalam adegan. Sedangkan parenthetical adalah pentunjuk aksi atau ekspresi yang harus dilakukan oleh karakter dalam mengucapkan dialog. Misalnya emosi, sedih, menangis, tersenyum, tertawa, dan sebagainya. Adapun dialog yang mengiringi perjalanan scene yang menunjukkan suara hati atau pikiran dari karakter tanpa melafalkan dialog digunakan istilah Voice Over (V.O), sedangkan dialog tanpa menampilkan karakter dalam adegan digunakan istilah Off Screen (O.S). Contoh dialog dan parenthetical adalah sebagai berikut : 8. INT. VILA PUNCAK - PAGI Alam menghampiri dan melihat sebuah lukisan wanita yang terpampang di dinding ruang tamu. Dipandanginya lukisan itu lama-lama. Bersamaan dengan adegan tersebut, terdengar suara Alam. ALAM (V.O) Aku tidak tahu pasti, apakah yang dia kagumi lukisanku atau wanita yang ada di dalam lukisan ini? Aku merasa tidak perlu tahu. Kalaupun dia mengagumi wanita yang ada di dalam lukisan ini adalah hal yang wajar karena akupun sangat mengaguminya, bahkan aku pernah melihatnya walau hanya sekejap. ISTILAH-ISTILAH TEKNIS PENULISAN SKENARIO Dalam penulisan skenario terdapat banyak istilah-istilah teknis selain yang telah disebutkan sebelumnya, berikut ini adalah istilah-istilah teknis lainnya yang umum digunakan, antara lain adalah : CAMERA FOLLOW, petunjuk pengambilan gambar dengan cara mengikuti pergerakan obyek CAMERA PAN TO, petunjuk pengambilan gambar dengan cara mengalihkan kamera kepada obyek yang dituju dari obyek sebelumnya CLOSE UP, petunjuk pengambilan gambar secara close-up CUT TO, mengakhiri adegan secara langsung tanpa proses transisi CUT TO FLASH BACK, petunjuk mengalihkan gambar ke adegan flash back FADE IN, petunjuk transisi memasuki adegan secara perlahan FADE OUT, petunjuk transisi mengakhiri adegan secara perlahan dari layar FLASH BACK CUT TO, petunjuk untuk mengakhiri adegan flash back INSERT, sama dengan CAMERA PAN TO INTERCUT, petunjuk potongan adegan dalam satu adegan/scene ZOOM IN, petunjuk gerakan kamera dengan menyorot obyek dari jauh sampai dekat atau close-up ZOOM OUT, petunjuk gerakan kamera dengan menyorot obyek dari dekat sampai jauh Langkah-Langkah Penulisan Naskah 1. Merumuskan ide 2. Riset 3. Penulisan outline 4. Penulisan sinopsis 5. Penulisan treatment 6. Penulisan naskah 7. Reviu naskah 8. Finalisasi naskah 1. Merumuskan ide Ide sebuah cerita yang akan dibuat menjadi program video dan televise dapat diambil dari cerita yang sesungguhnya (true story) atau non fiksi dan rekaan atau fiksi 2. Riset Riset dalam konteks ini adalah suatu upaya mempelajari dan mengumpulkan informasi yang terkait dengan naskah yang akan ditulis. Sumber informasi dapat berupa buku, koran atau bahan publikasi lain dan orang atau narasumber yang dapat memberi informasi yang akurat tentang isi atau substansi yang akan ditulis 3. Penulisan outline Outline pada umumnya berisi garis besar informasi yang akan Anda akan tulis menjadi sebuah script 4. Penulisan sinopsis Sinopsis dan outline akan membantu memfokuskan perhatian Anda pada pengembangan ide yang telah Anda pilih sebelumnya. Penulisan synopsis harus jelas sehingga dapat member gambaran tentang isi program video atau televis yang akan kita buat 5. Penulisan treatment Treatment yang ditulis dengan baik merupakan fondasi yang kokoh yang diperlukan untuk menulis sebuah naskah. Sebuah treatmentharus berisi deskripsi yang jelas tentang lokasi,waktu, pemain, adegan dan property yang akan direkam ke dalam program video. Treatmentjuga menggambarkan tentang sistematika atau sequence program video atau televisi yang akan diproduksi 6. Penulisan naskah Walaupun dalam menulis naskah penulis dapat melakukan perubahan, tapi sebaiknya perubahan yang dilakukan tidak merupakan perubahan yang bersifat substantif. Perubahan sebaiknya bersifat kreatif dan tidak mengubah substansi program. 7. Review Naskah Draf naskah yang telah selesai ditulis perlu ditelaah untuk melihat kebenaran substansinya dan juga cara penyampaian pesannya. Draf naskah harus ditelaah oleh orang yang mengerti substansi isi program(content expert)dan ahli media (media specialist). 8. Finalisasi naskah Finalisasi naskah merupakan langkah akhir sebelum naskah diserahkan kepada produser dan sutradara untuk diproduksi. Naskah final merupakan hasil revisi terhadap masukan-masukan yang diberikan oleh content expert dan ahli media referensi http://adnanscript.blogspot.co.id/2008/07/teknik-penulisan-skenario-film.html https://asiaavi12sekarsari.wordpress.com/2013/01/31/langkah-langkah-penulisan-naskah/
Make Google view image button visible again: https://goo.gl/DYGbub
PENGERTIAN SKENARIO
Pengertian mengenai Screenplay atau Skenario menurut Syd Field dalam
bukunya The Foundations of Screenwriting adalah :
”A screenplay is a story told with pictures, in dialogue and
description, and placed within the context of dramatic structure. A
screenplay is a noun – it is about a person, or persons, in a place or
places, doing his or her or their thing. All screenplays execute this
basic premise. The person is the character, and and doing his or her
thing is the action. (1994:8).
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa skenario itu
adalah sebuah naskah cerita yang menguraikan urut-urutan adegan, tempat,
keadaan, dan dialog, yang disusun dalam konteks struktur dramatik.
Seorang penulis skenario dituntut untuk mampu menerjemahkan setiap
kalimat dalam naskahnya menjadi sebuah gambaran imajinasi visual yang
dibatasi oleh format pandang layar bioskop atau televisi. Adapun fungsi
dari skenario adalah untuk digunakan sebagai petunjuk kerja dalam
pembuatan film.
TEKNIK PENULISAN SKENARIO :
Inti Cerita
Tahap awal dalam penulisan skenario adalah menetukan inti cerita yang
akan dikembangkan menjadi sebuah skenario. Dalam inti cerita ini kita
sudah mempunyai gambaran singkat tentang plot, karakter utama, maupun
setting dari cerita. Inti cerita ini bisa berasal dari ide/inspirasi
yang kita temukan baik dalam imajinasi atau fenomena keseharian kita.
Banyak juga penulis skenario yang mengadaptasi novel, cerpen, atau puisi
untuk dikembangkan menjadi skenario.
Inti cerita dari film Romeo and Juliet, misalnya, adalah percintaan
antara dua orang anak manusia yang berasal dari latar belakang keluarga
yang berlawanan yang pada akhirnya melahirkan tragedi.
Sinopsis
Sinopsis adalah ringkasan cerita yang akan dikembangkan menjadi
skenario. Pada umumnya Sinopsis ditulis semenarik mungkin dengan maksud
menggoda pembacanya untuk membaca skenario dari sinopsis tersebut.
Panjang sinopsis biasanya dari setengah sampai dua halaman. Sebagai
contoh, kita dapat membaca sinopsis dari film-televisi Gadis Misterius
berikut ini :
“Kisah roman-tragedi tentang seorang pelukis muda yang terobsesi pada
gadis cantik yang pernah dilihatnya di tepi jurang. Obsesinya itu
menjadi kenyataan ketika dia berkenalan dengan Lilis, resepsionis di
sebuah kafé yang mempunyai wajah sangat mirip dengan wanita impiannya
itu. Cerita kemudian berkembang setelah wanita yang dicintainya itu pun
tiba-tiba menghilang dan dia dipaksa untuk menerima kenyataan-kenyataan
yang sangat tidak masuk di akal. Lilis yang telah dipacarinya itu,
ternyata telah meninggal jauh sebelum mereka pertama kali berkenalan.
Kenyataan-kenyataan yang aneh tersebut justru mendorongnya untuk
melakukan penyelidikan sampai kemudian dia menemukan jawaban yang
sesungguhnya.”
Karakter
Karakter atau tokoh adalah merupakan salah satu unsur terpenting dalam
skenario sama halnya dalam cerpen maupun novel. Akan tetapi dalam
skenario, karakter harus lebih dikembangkan secara lebih rinci. Hal ini
juga berhubungan dengan kebutuhan aktor atau aktris yang akan memerankan
karakter tersebut. Perincian karakter dalam skenario biasanya meliputi
nama peran, jenis kelamin, usia, ciri-ciri fisik, sifat/prilakunya,
pendidikan, kebiasaan, hubungan dengan karakter yang lain, dan
sebagainya. Contoh perincian karakter adalah sebagai berikut :
Lilis, wanita berusia 25 tahun. Matanya teduh, murah senyum, rambutnya
yang ikal panjang sampai ke punggung, dan tubuhnya ramping. Seorang
wanita cantik yang selalu tampil sederhana, pekerja keras, dan baik
hati. Dia juga tegar dalam menghadapi cobaan hidupnya. Meski dia selalu
menghindar, namun diam-diam dia pun jatuh hati kepada Alam.
Plot
Penyusunan plot yang merupakan alur cerita sangat diperlukan dalam
menulis skenario sebagaimana dalam penulisan novel maupun cerpen.
Struktur plot lazimnya terdiri dari 3 (tiga) babak yaitu set up atau
awal konflik, confrontation atau komplikasi masalah, dan resolution atau
penyelesaian masalah. Dengan adanya plot yang disusun terlebih dahulu
akan sangat membantu penulis dalam penulisan skenario. Bentuk plot
secara sederhana adalah sebagai berikut :
Babak I : Alam berkenalan dengan Lilis di sebuah kafe tempat Lilis
bekerja, kemudian timbul rasa saling suka diantara mereka. Konflik mulai
timbul ketika secara tidak sengaja Lilis bertemu dengan Pak Willy,
Lilis kabur dan menghilang entah kemana. Alam terus mencarinya dan
bingung karena dipaksa untuk menerima kenyataan-kenyataan yang sangat
tidak masuk di akal. Lilis yang telah dipacarinya itu, ternyata telah
meninggal jauh sebelum mereka pertama kali berkenalan.
Babak II : Kenyataan-kenyataan yang aneh tersebut justru mendorongnya
untuk melakukan penyelidikan sampai akhirnya dia menemukan jawaban yang
sesungguhnya, Lilis dan Pak Willy pernah menikah dan mempunyai seorang
anak, namun Pak Willy tidak mau bertanggung jawab. Alam kemudian
berhasil menemukan Lilis dan menyatakan keinginannya untuk menikahi
Lilis, namun Lilis menampik. Alam pasrah. Pak Willy kemudian berambisi
untuk memiliki Lilis dan anaknya kembali. Dia berusaha membujuk Lilis.
Babak III : Lilis akhirnya menjatuhkan pilihannya pada Alam, happy
ending.
Outline
Outline adalah susunan urutan adegan per adegan secara lebih rinci. Jadi
bisa dikatakan bahwa outline adalah penjabaran dari plot. Contoh
outline adalah sebagai berikut :
1. Di Kawasan Puncak :
1.1. Alam melukis pemandangan perkebunan teh yang ada di hadapannya,
1.2. Alam menghentikan kegiatan melukisnya begitu melihat seorang gadis
berdiri di tepi jurang sambil memandang ke dasar jurang dan bersiap-siap
melompat,
1.3.Alam yang melihat kejadian tersebut menjadi panik dan berteriak agar
gadis itu tidak melompat,
1.4.Gadis itu tidak menanggapinya, dia tetap memandangi dasar jurang
dengan tatapan kosong,
1.5.Alam berlari ke arah tepi jurang tempat gadis itu berada,
1.6.Alam tiba di tepi jurang dengan terengah-engah, namun dia tidak
menemukan gadis itu lagi, dan seterusnya.
Scene
Scene atau scene heading merupakan informasi tentang adegan. scene
heading umumnya terdiri dari nomor scene, INT/EXT, lokasi adegan, dan
waktu adegan. INT atau singkatan dari interior digunakan apabila
pengambilan gambar dilakukan di dalam ruangan, sedangkan EXT atau
singkatan dari exterior digunakan apabila pengambilan gambar dilakukan
di luar ruangan. Adapun bentuk scene heading adalah sebagai berikut :
1. EXT. KAWASAN PUNCAK - PAGI
Action
Action atau aksi adalah keterangan mengenai kejadian dalam setiap scene
atau adegan yang merupakan penjabaran dari Outline yang sudah dibuat
sebelumnya. Untuk Scene 1 dapat ditulis sebagai berikut :
1. EXT. KAWASAN PUNCAK - PAGI
Alam melukis pemandangan perkebunan teh yang ada di hadapannya.
Dialog dan Parenthetical
Dialog adalah kata atau kalimat yang harus diucapkan oleh karakter dalam
adegan. Sedangkan parenthetical adalah pentunjuk aksi atau ekspresi
yang harus dilakukan oleh karakter dalam mengucapkan dialog. Misalnya
emosi, sedih, menangis, tersenyum, tertawa, dan sebagainya. Adapun
dialog yang mengiringi perjalanan scene yang menunjukkan suara hati atau
pikiran dari karakter tanpa melafalkan dialog digunakan istilah Voice
Over (V.O), sedangkan dialog tanpa menampilkan karakter dalam adegan
digunakan istilah Off Screen (O.S). Contoh dialog dan parenthetical
adalah sebagai berikut :
8. INT. VILA PUNCAK - PAGI
Alam menghampiri dan melihat sebuah lukisan wanita yang terpampang di
dinding ruang tamu. Dipandanginya lukisan itu lama-lama. Bersamaan
dengan adegan tersebut, terdengar suara Alam.
ALAM
(V.O)
Aku tidak tahu pasti, apakah yang dia kagumi lukisanku atau wanita yang
ada di dalam lukisan ini? Aku merasa tidak perlu tahu. Kalaupun dia
mengagumi wanita yang ada di dalam lukisan ini adalah hal yang wajar
karena akupun sangat mengaguminya, bahkan aku pernah melihatnya walau
hanya sekejap.
ISTILAH-ISTILAH TEKNIS PENULISAN SKENARIO
Dalam penulisan skenario terdapat banyak istilah-istilah teknis selain
yang telah disebutkan sebelumnya, berikut ini adalah istilah-istilah
teknis lainnya yang umum digunakan, antara lain adalah :
CAMERA FOLLOW, petunjuk pengambilan gambar dengan cara mengikuti
pergerakan obyek
CAMERA PAN TO, petunjuk pengambilan gambar dengan cara mengalihkan
kamera kepada obyek yang dituju dari obyek sebelumnya
CLOSE UP, petunjuk pengambilan gambar secara close-up
CUT TO, mengakhiri adegan secara langsung tanpa proses transisi
CUT TO FLASH BACK, petunjuk mengalihkan gambar ke adegan flash back
FADE IN, petunjuk transisi memasuki adegan secara perlahan
FADE OUT, petunjuk transisi mengakhiri adegan secara perlahan dari layar
FLASH BACK CUT TO, petunjuk untuk mengakhiri adegan flash back
INSERT, sama dengan CAMERA PAN TO
INTERCUT, petunjuk potongan adegan dalam satu adegan/scene
ZOOM IN, petunjuk gerakan kamera dengan menyorot obyek dari jauh sampai
dekat atau close-up
ZOOM OUT, petunjuk gerakan kamera dengan menyorot obyek dari dekat
sampai jauh
Langkah-Langkah Penulisan Naskah
1. Merumuskan ide
2. Riset
3. Penulisan outline
4. Penulisan sinopsis
5. Penulisan treatment
6. Penulisan naskah
7. Reviu naskah
8. Finalisasi naskah
1. Merumuskan ide
Ide sebuah cerita yang akan dibuat menjadi program video dan televise
dapat diambil dari cerita yang sesungguhnya (true story) atau non fiksi
dan rekaan atau fiksi
2. Riset
Riset dalam konteks ini adalah suatu upaya mempelajari dan mengumpulkan
informasi yang terkait dengan naskah yang akan ditulis. Sumber informasi
dapat berupa buku, koran atau bahan publikasi lain dan orang atau
narasumber yang dapat memberi informasi yang akurat tentang isi atau
substansi yang akan ditulis
3. Penulisan outline
Outline pada umumnya berisi garis besar informasi yang akan Anda akan
tulis menjadi sebuah script
4. Penulisan sinopsis
Sinopsis dan outline akan membantu memfokuskan perhatian Anda pada
pengembangan ide yang telah Anda pilih sebelumnya. Penulisan synopsis
harus jelas sehingga dapat member gambaran tentang isi program video
atau televis yang akan kita buat
5. Penulisan treatment
Treatment yang ditulis dengan baik merupakan fondasi yang kokoh yang
diperlukan untuk menulis sebuah naskah. Sebuah treatmentharus berisi
deskripsi yang jelas tentang lokasi,waktu, pemain, adegan dan property
yang akan direkam ke dalam program video. Treatmentjuga menggambarkan
tentang sistematika atau sequence program video atau televisi yang akan
diproduksi
6. Penulisan naskah
Walaupun dalam menulis naskah penulis dapat melakukan perubahan, tapi
sebaiknya perubahan yang dilakukan tidak merupakan perubahan yang
bersifat substantif. Perubahan sebaiknya bersifat kreatif dan tidak
mengubah substansi program.
7. Review Naskah
Draf naskah yang telah selesai ditulis perlu ditelaah untuk melihat
kebenaran substansinya dan juga cara penyampaian pesannya. Draf naskah
harus ditelaah oleh orang yang mengerti substansi isi program(content
expert)dan ahli media (media specialist).
8. Finalisasi naskah
Finalisasi naskah merupakan langkah akhir sebelum naskah diserahkan
kepada produser dan sutradara untuk diproduksi. Naskah final merupakan
hasil revisi terhadap masukan-masukan yang diberikan oleh content expert
dan ahli media
referensi
http://adnanscript.blogspot.co.id/2008/07/teknik-penulisan-skenario-film.html
https://asiaavi12sekarsari.wordpress.com/2013/01/31/langkah-langkah-penulisan-naskah/
Make Google view image button visible again: https://goo.gl/DYGbub
Make Google view image button visible again: https://goo.gl/DYGbub
0 Response to "SKENARIO | APA ITU SKENARIO?"
Post a Comment