Assalamualaikum wr.wb
Hallo ketemu lagi kali ini saya akan membahas tentang proses pembuatan majalah.
A.Pengertian
Majalah adalah sebuah media publikasi atau terbitan secara berkala yang memuat artikel-artikel dari berbagai penulis.
B.Latar Belakang
Majalah
merupakan salah satu media cetak yang digemari oleh masyarakat
Indonesia.Majalah yang diterbitkan secara berkala (Mingguan Dwimingguan
atau bulanan) ini berisi berbagai macam artikel dalam subjek yang
bervariasi, yang di tunjukan kepada masyarakat umum dan ditulis dengan
mudah dengan gaya bahasa yang mudah dipahami oleh banyak orang.Majalah
menjadi salah satu media bagi mereka untuk mendapatkan informasi
sekaligus hiburan.
C.Tujuan
Untuk menghibur dan mendapatkan informasi.
D.Alat dan Bahan
-Laptop
-Koneksi Internet
E.Waktu Yang Dibutuhkan
Sesuai pemahaman masing-masing
F.Pembahasan
PROSES PEMBUATAN
MAJALAH
Membuat suatu majalah, sungguh sangat mengasyikkan. Karena
majalah, memiliki banyak sekali fungsi dan yang pasti, ketika kita membuat
majalah dan menyebarkannya kebanyak orang dan banyak orang pula yang
membacanya. Maka dapat diartikan kita telah memberikan suatu manfaat keorang
banyak dan kita juga akan mendapatkan pahala dari Sang Maha Pencipta, karena
kita telah berbagi informasi dan ilmu.
Ketika kita ingin membuat sesuatu, pastilah yang
terpikirkan oleh kita adalah proses. Bagaimana proses itu bisa terbentuk dan
bagaimanakah proses berjalan dan terlaksana. Sama halnya dengan ketika kita
ingin membuat suatu majalah. Dalam hal ini, ada beberapa proses atau tahap
dalam pembuatan majalah. Dalam artikel ini, penulis ingin berbagi informasi
kepada teman – teman tentang bagaimana sih proses pembuatan majalah. Gampang
atau susah ya?...Pasti gampang kok, tenang aja. Penjelasan tentang proses
pembuatan majalah akan diterangkan dalam rangkuman dibawah ini:
Tahap Perencanaan
Suatu proses, pastilah memiliki suatu rencana.
Karena dengan rencana, proses tersebut bisa berjalan dan karena rencana pula sesuatu
hal yang diinginkan dapat terlaksana dengan baik.
Dalam
tahap perencanaan ini, penulis ingin memberikan informasi kepada teman – teman
tentang tahap seperti apa yang harus dilakukan sebelum melangkah lebih jauh
dalam proses pembuatan majalah, proses tersebut dirangkum seperti dibawah ini:
- Pembuatan tim kerja (tim redaksi)
Sebuah organisasi atau perusahaan, tidak akan berjalan atau bergerak
jika tidak memiliki tim. Karena tim sangat membantu kita dalam proses tahap
kerja. Dalam tim kerja atau struktural usaha majalah, pada umumnya terdiri dari:
-
Pemimpin redaksi
Orang yang bertanggung jawab atas mekanisme, aktifitas dan rubrikasi
majalah. Pemimpin redaksi juga harus bisa mengkoordinasi semua tim redaksi
untuk bekerja sama dalam pencapaian yang maksimal.
-
Sekretaris umum
Orang yang bertugas mencatat keluar masuknya segala sesuatu yang
berkaitan dengan redaksi majalah serta penjadwalan tema atau isi rubrikasi
majalah.
-
Bendahara umum
Orang yang bertanggung jawab atas keluar masuknya biaya anggaran
redaksi.
-
Reporter
Orang yang bertugas mencari berita dan isi artikel rubrikasi
-
Fotografer
Orang yang
bertugas akan semua foto – foto atau model yang ada pada majalah
-
Desainer
Orang yang
bertugas dalam mendesain majalah
-
Editor
Orang yang
bertugas mengrapihkan atau mengecek hasil kerja akhir dari desainer
- Penetapan visi dan misi majalah
Suatu perusahaan yang profesional pasti memiliki visi dan misi. Karena
visi dan misi merupakan suatu pondasi awal dalam membangun suatu perusahaan
menjadi yang terbaik. Karena visi dan misi pula, proses tahap demi tahap dalam
menjalani usaha bisa lebih terarah.
Tak jauh dari hal tersebut, dalam proses pembuatan majalah juga harus
memiliki visi dan misi. Kenapa demikian? Dengan adanya visi dan misi, majalah
lebih dapat tersegmen dan rubrik – rubrik yang ada pada isi majalah, lebih
dapat konsisten dan tidak keluar dari tujuan awal majalah.
- Penentuan segmentasi majalah
Sekarang ini, setiap majalah memiliki segmentasinya
masing – masing. Majalah yang baik adalah majalah yang memiliki segmentasi yang
jelas dan dimana pembacanya sesuai dengan tujuan segmentasinya tersebut. Dalam
pengelompokkan segmentasi, penulis membaginya menjadi 2, yaitu segmentasi
berdasarkan demografis dan geografis.
Segmentasi berdasarkan demografis, segmentasi yang
didasarkan kepada sifat atau karakter manusia. Contoh, jenis kelamin, usia, dll
Segmentasi berdasarkan geografis, segmentasi yang
dibedakan menurut wilayah atau tempat. Contoh, sekolah, perusahaan, indonesia,
Malaysia, dll
- Penentuan proses distribusi atau penjualan
Tahap ini, termasuk tahap yang cukup harus
dipikirkan secara matang. Karena jika majalah bagus tetapi sistem
pendistribusian atau penjualan tidak baik. Maka, yang akan terjadi majalah itu
akan sia – sia dibuat. Karena penempatan pasar yang tak terkoordinasi dengan
baik sehingga majalah tak terlirik oleh calon pembaca.
Jika majalah, djual secara gratis. Maka
pendistribusiannya tak terlalu dipikirkan. Karena majalah yang dijual secara
gratis, lebih baik pendistribusiannya langsung kesegmentasinya. Diambil contoh
majalah sekolah. Majalah free tersebut, langsung ditempatkan kesekolah –
sekolah.
Sedangkan majalah yang dijual dengan tidak gratis.
Pendistribusiannya harus dipikirkan secara matang. Karena jika salah langkah,
maka yang akan terjadi majalah tersebut tidak akan terjual sesuai dengan
keinginan.
Tahap Mengonsep Majalah
Majalah yang baik adalah majalah yang dibuat secara terkonsep dengan
baik. Dalam hal ini, penulis ingin memberikan informasi atau tahapan dalam
mengkonsep suatu majalah, yang diantaranya:
- Nama majalah
Suatu majalah akan terasa hampa dan tidak akan dikenal
ketika majalah tersebut tidak memiliki nama. Hal ini sama dengan manusia,
ketika seorang manusia tidak memiliki nama maka yang akan terjadi orang itu
tidak akan terkenal dan bahkan orang itu tidak akan dikenal.
Oleh karena itu, ketika suatu majalah sudah
memiliki segmentasi dan fungsi atau manfaat yang jelas. Maka hal yang
selanjutnya adalah nama dari suatu majalah itu sendiri dan penamaan majalah
tersebut harus didasari atau dilatar belakangi oleh visi dan misi majalahnya. Nama
majalah juga harus bisa mewakili atau memunculkan identitas serta karakter majalahnya.
- Pemilihan rubrik
Dalam hal ini, dimaksudkan konten atau rubrik yang
ada didalam isi majalah sesuai dengan nama majalah, segmentasi majalah, dan
fungsi majalah.
Pemilihan rubrik harus dipikirkan secara masak,
karena rubrik merupakan salah satu faktor penting dalam pencitraan suatu
majalah.
- Jumlah halaman
Semakin tebal semakin banyak manfaatnya dan semakin
tipis mudah untuk pembuatannya. Lalu mana yang akan kamu pilih?..bingung ya?...
Hal tersebut jangan terlalu kamu pikirkan, yang
terpenting sesuaikan dari budget yang tim kamu punya. Tetapi kalau dalam
perencanaan atau mengkonsep majalah ini kamu ingin membuat banyak halaman dan
sedangkan budget yang kamu punya tidak mencukupi, info yang saya bisa berikan
yaitu memanfaatkan media iklan. Karena banyak majalah yang memakai kesempatan
tersebut untuk menutupi budget produksi mereka.
Dalam jumlah halaman pada majalah, pada umumnya
paling sedikit adalah 20 halaman dan paling banyak tidak terbatas. Yang anda
harus ketahui, dalam jumlah halaman harus berkelipatan 4, seperti 20 halaman,
24, 28, 32, 36, dan seterusnya. Hal ini untuk mencegah kekurangan dan kelebihan
halaman atau memanfaatkan bidang kertas print.
- Ukuran majalah
Ukuran majalah juga dapat mempengaruhi daya tarik
pembaca. Banyak orang yang lebih memilih majalah yang dapat mudah dibawa pergi
dan mudah dibaca ketika diperjalanan. Pada umumnya, majalah berukuran A4, Letter dan B5 atau F4
- Jenis Kertas
Jenis kertas cukup mendukung tingkat daya beli.
Jenis kertas cover dengan isi biasanya setiap majalah berbeda. Yang umum
dipakai, cover menggunakan jenis kertas Art Carton atau Art Paper sedangkan
untuk isi jenis kertas yang dipakai yaitu Art Paper atau HVS. Jenis kertas yang
dipakai pada cover, pada umumnya lebih tebal dari isi. Jika cover memakai Art
Carton maka isi memakai Art Paper atau HVS.
Tahap Pembuatan
Ketika
sudah memiliki rencana dan konsep. Maka langkah selanjutnya adalah proses
pembuatan. Pada proses ini, saya sebagai penulis ingin berbagi informasi
tentang proses pembuatan majalah secara umum. Yang dirangkum seperti dibawah
ini, diantaranya:
- Pencarian berita
Tahap ini adalah tugas seorang reporter. Tahap ini
memerlukan suatu ilmu pasti, agar mendapatkan suatu berita yang baik dan
menarik sehingga para pembaca bisa merasakan maksud dari berita tersebut. Ilmu
tersebut sangat sederhana namun perlu suatu pengembangan. Ilmu yang dimaksud
adalah dasar suatu pembentuk tulisan, yaitu 5W+1H. Jika ilmu itu sudah
diterapkan dengan baik dan pengembangan yang kreatif, maka tidak akan menutup
kemungkinan pembaca akan terbawa oleh emosi dalam isi berita.
- Menulis artikel
Tahap ini adalah tahap yang tak mudah, namun semua
orang bisa melakukannnya. Karena setiap diSekolah, kita semua selalu disuruh membuat
tulisan oleh guru Bahasa Indonesia kita untuk menulis pengalaman tentang
liburan semesteran. Namun kenapa saya bilang tak mudah, karena tak semua
tulisan yang kita tulis bisa dimengerti dengan baik dan tak bisa dirasakan
emosi yang ada dalam tulisannya oleh semua orang yang membacanya.
- Mengoreksi tulisan
Dalam tahap ini diperlukan orang yang sangat teliti
dan mengerti akan tata cara penulisan. Karena dalam tahap ini, orang tersebut
harus memeriksa tentang tanda baca, pembendaharaan kata, dan emosi yang
terkandung dalam tulisan tersebut. Jika orang ini sudah yakin akan
koreksiannya, maka tulisan tersebut diserahkan kepada desainer untuk
didesain.
- Mendesain
Setelah tulisan diserahkan kedesainer, maka tahap
inilah yang membuat suatu majalah terlihat menarik dan inovatif. Tahap
mendesain adalah yang sangat menarik, karena tahap ini menuntut kita untuk
selalu kreatif dan inovatif agar pembaca memiliki perhatian akan majalahnya. Dalam
tahap ini, desainer harus memahami tentang elemen desain agar majalah dapat
menarik perhatian calon pembaca. Beberapa elemen desain yang terkandung dalam
majalah, diantaranya:
A. Layout
Pada penerapan elemen desain ini, sangatlah
penting. Dikarenakan jika elemen ini tidak diperhatikan, maka yang akan terjadi
sipembaca malas dan enggan untuk membacanya, karena layout – layout yang
berantakan dan membingungkan serta tidak ada ketertarikan untuk membacanya.
Tips untuk mencegah hal itu terjadi, penulis ingin membagi informasi kepada
teman – teman untuk membuat layout yang baik, diantaranya:
-
Sesuaikan dengan target segmentasinya, karena jika
kita membuat layout yang monoton untuk para remaja maka yang terjadi mereka
tidak mau untuk membacanya
-
Manfaatkan ruang desain majalah, jangan terlalu
ditumpuk – tumpuk jika ruang desain masih luas.
-
Coba memakai bantuan image atau tamplate untuk
melayout, agar memiliki variasi dan tidak monoton
-
Buatlah layout yang inovatif dan kreatif, untuk
menarik perhatian pembaca
B. Warna
Warna merupakan elemen desain yang sangat
mempengaruhi sebuah desain. Jika kita asal memakai warna tanpa mempertimbangkan
efeknya, maka yang akan terjadi mata sipembaca akan lelah dan sakit dalam
membaca atau sipembaca tidak bisa membaca artikelnya dengan jelas, karena saruh
dengan warna background. Disini penulis ingin berbagi informasi dalam menangani
permasalahan ini, diantaranya:
-
Selaraskan warna background dengan artikel yang
ada, agar mudah dibaca dan mata sipembaca tidak sakit dan lelah dalam membaca
-
Permainan warna sesuaikan dengan target pembaca
majalah tersebut
-
Pemakaian warna CMYK, hindari pemakaian warna RGB
C. Font
Font termasuk dalam elemen desain grafis. Font
sangat penting dalam dunia majalah. Karena tanpa font, majalah mungkin hanya
sebuah buku gambar yang hanya berisi sebuah ilustrasi. Setiap font memiliki
sebuah arti dan makna yang berbeda. Karena font tidak hanya dibuat berdasarkan
fungsi bacanya saja, tetapi dibuat berdasarkan makna, filosofi dan fungsinya.
Pada hal ini, penulis ingin berbagi informasi tentang pemakaian font yang baik
pada majalah. Yang akan dijelaskan seperti dibawah ini, diantaranya:
-
Pemakaian font, harus disesuaikan dengan segmentasi
majalah
-
Gunakan font yang memiliki readability dan legability
-
Hindari pemakaian ukuran font dibawah 5 point, karena akan mempengaruhi proses
ketajaman pencetakan
D. Ilustrasi
atau gambar
Ilustrasi atau gambar adalah termasuk elemen
penting pada majalah. Karena dengan adanya ilustrasi atau gambar, majalah
menjadi lebih kreatif, komunikatif, informatif dan inovatif. Pembaca menjadi
lebih terbawa suasana oleh isi artikel dan pembaca menjadi lebih tertarik untuk
membaca isi artikel. Lalu seperti apakah kriteria ilustrasi atau gambar yang
baik untuk majalah. Penulis akan memberikan informasi tentang kriteria
tersebut, seperti dibawah ini:
-
Ilustrasi atau gambar memiliki kesesuaian makna
dengan isi artikel
-
Ilustrasi atau gambar memiliki resolusi yang
tinggi, agar terlihat jelas
-
Ilustrasi atau gambar memiliki daya komunikatif dan
informative
- Mendesain Cover
Setelah semua isi rubrik didesain, maka langkah
selanjutnya mendesain cover majalah. Mendesain cover majalah, didesain
berdasarkan tema edisi yang sedang diangkat. Desain
cover sangatlah mempengaruhi para calon pembaca untuk membaca isi dari
keseluruhan majalah tersebut. Karena desain cover merupakan display kemasan
bagi isi yang akan disajikannya. Oleh karena itu, desain cover depan majalah
harus memenuhi kriteria-kriteria berikut ini:
-
Dapat menunjukkan identitas majalah sesuai dengan
misi yang telah ditetapkan
-
Dapat menarik perhatian calon pembaca untuk
membacanya
-
Komunikatif dan informatif
-
Dapat meningkatkan daya jual
-
Sesuaikan dengan tema yang sedang diangkat
- mengoreksi hasil desain
Pada tahap ini diperlukan orang yang teliti dan
paham akan sebuah keindahan. Karena tahap ini dituntut untuk mengerti majalah
yang menarik seperti apa dan ilmu tentang sebuah desain yang baik seperti apa.
- Cetak coba
Sebelum masuk cetak offset, sebaiknya sebuah desain
harus dilakukan cetak coba. Agar bisa diketahui kesalahan – kesalahan klasik
dalam mencetak yaitu warna yang berbeda dengan yang dikomputer, fonts yang
berubah dengan aslinya, gambar yang pecah, artikel yang terlalu mepet dengan
area lipat dan potong kertas, dan hal – hal lain yang membuat hasil cetakan
menjadi berubah dengan aslinya.
- Cetak dan finishing
G.Kesimpulan
Sebuah artikel yang baik adalah sebuah subjek yang dapat menarik perhatian pembaca, ide-ide yang menarik dan informatif, fakta-fakta yang dapat dipercaya dan baru, serta sebuah gaya penulisan yang dapat mendorong orang untuk membaca.
H.Referensi
http://rahdinalspaceart.blogspot.com/2011/11/proses-pembuatanmajalah-membuat-suatu.html
Mungkin hanya itu,semogga bermanfaat
Wassalamualaikum wr.wb
0 Response to "MAJALAH | CARA MENULIS ARTIKEL MAJALAH "
Post a Comment