Assalamualaikum Wr.wb
Hallo ketemu lagi dengan saya,hari ini saya mendapat materi dari Mbah Suro Dhemit di BLC Telkom tentang pendidikan abad 21 dan cara mengenali jati diri ,yapp lanjut saja kita bahas.
Pendahuluan
Mengenali jati diri adalah kearifan terbesar yang mampu dimiliki seorang manusia. Ketahui tujuan Anda; kenali moral Anda, kebutuhan Anda, standar Anda, apa yang Anda sukai, apa yang tidak bisa Anda toleransi, dan apa yang membuat Anda rela berkorban. Itu mendefinisikan siapa diri Anda yang sebenarnya.
Latar Belakang
Jati diri seseorang dapat terus berkembang seiring dengan bertambahnya usia dan pengalaman hidup mereka,jadi mereka itu harus bisa mengenali jati diri sendiri.
Waktu Pembahasan
5 jam pembahasan.
Tujuan
Untuk bisa mengenali jati diri .
Pembahasan
A.KEPRIBADIAN
Kepribadian adalah keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain
Aspek-aspek kepribadian, yang di dalamnya mencakup :
- Karakter yaitu konsekuen tidaknya dalam mematuhi etika perilaku, konsiten tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat.
- Temperamen yaitu disposisi reaktif seorang, atau cepat lambatnya mereaksi terhadap rangsangan-rangsangan yang datang dari lingkungan.
- Sikap; sambutan terhadap objek yang bersifat positif, negatif atau ambivalen.
- Stabilitas emosi yaitu kadar kestabilan reaksi emosional terhadap rangsangan dari lingkungan. Seperti mudah tidaknya tersinggung, marah, sedih, atau putus asa
- Responsibilitas (tanggung jawab) adalah kesiapan untuk menerima risiko dari tindakan atau perbuatan yang dilakukan. Seperti mau menerima risiko secara wajar, cuci tangan, atau melarikan diri dari risiko yang dihadapi.
- Sosiabilitas yaitu disposisi pribadi yang berkaitan dengan hubungan interpersonal. Seperti : sifat pribadi yang terbuka atau tertutup dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.
KEPRIBADIAN YANG SEHAT
- Mampu menilai diri sendiri secara realisitik; mampu menilai diri apa adanya tentang kelebihan dan kekurangannya, secara fisik, pengetahuan, keterampilan dan sebagainya.
- Mampu menilai situasi secara realistik; dapat menghadapi situasi atau kondisi kehidupan yang dialaminya secara realistik dan mau menerima secara wajar, tidak mengharapkan kondisi kehidupan itu sebagai sesuatu yang sempurna.
- Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik; dapat menilai keberhasilan yang diperolehnya dan meraksinya secara rasional, tidak menjadi sombong, angkuh atau mengalami superiority complex, apabila memperoleh prestasi yang tinggi atau kesuksesan hidup. Jika mengalami kegagalan, dia tidak mereaksinya dengan frustrasi, tetapi dengan sikap optimistik.
- Menerima tanggung jawab; dia mempunyai keyakinan terhadap kemampuannya untuk mengatasi masalah-masalah kehidupan yang dihadapinya.
- Kemandirian; memiliki sifat mandiri dalam cara berfikir, dan bertindak, mampu mengambil keputusan, mengarahkan dan mengembangkan diri serta menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku di lingkungannya.
- Dapat mengontrol emosi; merasa nyaman dengan emosinya, dapat menghadapi situasi frustrasi, depresi, atau stress secara positif atau konstruktif , tidak destruktif (merusak)
- Berorientasi tujuan; dapat merumuskan tujuan-tujuan dalam setiap aktivitas dan kehidupannya berdasarkan pertimbangan secara matang (rasional), tidak atas dasar paksaan dari luar, dan berupaya mencapai tujuan dengan cara mengembangkan kepribadian (wawasan), pengetahuan dan keterampilan.
- Berorientasi keluar (ekstrovert); bersifat respek, empati terhadap orang lain, memiliki kepedulian terhadap situasi atau masalah-masalah lingkungannya dan bersifat fleksibel dalam berfikir, menghargai dan menilai orang lain seperti dirinya, merasa nyaman dan terbuka terhadap orang lain, tidak membiarkan dirinya dimanfaatkan untuk menjadi korban orang lain dan mengorbankan orang lain, karena kekecewaan dirinya.
- Penerimaan sosial; mau berpartsipasi aktif dalam kegiatan sosial dan memiliki sikap bersahabat dalam berhubungan dengan orang lain.
- Memiliki filsafat hidup; mengarahkan hidupnya berdasarkan filsafat hidup yang berakar dari keyakinan agama yang dianutnya.
- Berbahagia; situasi kehidupannya diwarnai kebahagiaan, yang didukung oleh faktor-faktor achievement (prestasi), acceptance (penerimaan), dan affection (kasih sayang).
KEPRIBADIAN YANG TIDAK SEHAT
- Mudah marah (tersinggung)
- Menunjukkan kekhawatiran dan kecemasan
- Sering merasa tertekan (stress atau depresi)
- Bersikap kejam atau senang mengganggu orang lain yang usianya lebih muda atau terhadap binatang
- Ketidakmampuan untuk menghindar dari perilaku menyimpang meskipun sudah diperingati atau dihukum
- Kebiasaan berbohong
- Hiperaktif
- Bersikap memusuhi semua bentuk otoritas
- Senang mengkritik/mencemooh orang lain
- Sulit tidur
- Kurang memiliki rasa tanggung jawab
- Sering mengalami pusing kepala (meskipun penyebabnya bukan faktor yang bersifat organis)
- Kurang memiliki kesadaran untuk menaati ajaran agama
- Pesimis dalam menghadapi kehidupan
- Kurang bergairah (bermuram durja) dalam menjalani kehidupan
1.Melihat diri anda lebih dekat
Kebanyakan orang cenderung lebih berfokus untuk memikirkan apa yang mereka sukai. Meski menemukan sumber kebahagiaan atau kesenangan Anda memang penting, namun mencari tahu hal-hal yang membuat Anda tidak puas atau kecewa pun tak kalah pentingnya.
Sering kali, Anda mendeskripsikan diri kepada orang lain dengan menjelaskan apa yang Anda sukai dan tidak Anda sukai; terutama karena hal-hal itulah yang biasanya akan menghubungkan atau memisahkan kita dari orang lain.
2.Nilai kelebihan dan kelemahan anda
Bagi sebagian besar orang, kekuatan atau kelebihan mereka kerap bersinggungan dengan apa yang mereka sukai.
3.Tentukan apa yang membuat anda nyaman
Mengetahui kunci kenyamanan dapat sangat membantu Anda untuk mengenali jati diri yang sebenarnya. Bisa jadi Anda selalu mencari orang tertentu untuk membantu memperbaiki suasana hati Anda. Bisa jadi Anda justru memilih untuk menonton film favorit atau membaca buku favorit sendirian.
4.Rekam pikiran pikiran dan emoi anda dalam sebuah buku harian
Salah satu cara terbaik untuk mengenali jati diri Anda adalah dengan mengamati pikiran-pikiran dan perasaan Anda. Lakukan ini selama satu minggu atau lebih untuk mendapatkan gambaran yang lebih besar dari topik-topik yang kerap muncul di benak Anda, pun untuk mengidentifikasi suasana hati Anda akhir-akhir ini. Apakah benak Anda dipenuhi pikiran positif atau justru sebaliknya?
Dengan mengamati apa yang tertulis di buku harian, Anda mungkin akan menemukan pernyataan samar mengenai tujuan hidup yang selama ini tidak Anda sadari. Anda mungkin kerap menuliskan keinginan Anda untuk bepergian keliling dunia, orang tertentu yang Anda sukai, atau hobi baru yang ingin Anda coba.Setelah menemukan pola yang berulang dalam buku harian Anda, luangkan waktu untuk memikirkan maksud pemikiran dan perasaan tersebut. Pikirkan pula bagaimana Anda akan menyikapinya.
5.Ikuti tes kepribadian
Situs-situs seperti HumanMetrics.com mengharuskan Anda untuk menjawab serangkaian pertanyaan mengenai kesukaan Anda, cara Anda melihat dunia, atau cara Anda memandang diri Anda sendiri. Situs ini kemudian akan menganalisis respons Anda, lalu menemukan tipe kepribadian Anda berdasarkan respons tersebut. Lebih jauh lagi, Anda juga bisa menemukan kegiatan atau pekerjaan yang sesuai dengan tipe kepribadian Anda, serta memahami cara berkomunikasi Anda dengan lingkungan sekitar.
Kesimpulan
Bahwa kita harus mengenali jati diri sendiri dan memehami kepribadian kita sebenernya kepribadian kita sehat atau tidak sehat.
Referensi
1.https://id.wikipedia.org/wiki/Kepribadian
2.https://id.wikihow.com/Mengenali-Jati-Diri#/Berkas:Know-Who-You-Are-Step-4-Version-2.jpg
Ya mungkin itu saja dari saya ,saya ucapkan terimakasih semogga bermanfaat.sampai ketemu lagi di posting selanjutnya.
Wassalamualaikum wr.wb
0 Response to "MENGERTI KEPRIBADIAN DAN MENGENALI DIRI SENDIRI "
Post a Comment